Wahyu juga mengatakan, garis kemiskinan makanan (GKM) menyumbang persentase terbesar terhadap garis kemiskinan di Sumsel, mencapai 74,57%.
BACA JUGA:Inilah Alasan Kenapa Kolektor Suka Batu Akik Panca Warna
BACA JUGA:Deretan Jenis Batu Akik Muratara Paling Disukai Kolektor Tiongkok
Adanya Dua penyebab tingginya GKM karena beras dan rokok.
Sementara garis kemiskinan bukan makanan 25,43%. Secara wilayah perkotaan dan pedesaan masalahnya hampir sama.
"Kita punya Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar 19,64% dan 10,26% di wilayah perkotaan, " katanya
Tak hanya itu di pedesaan beras memberi sumbangan sebesar 25,38% dan rokok kretek filter 11,52%.
BACA JUGA:Habiskan Anggaran Rp45 Miliar, Lahan Proyek Alun-Alun di Jawa Barat Malah Sengketa, Kok Bisa?
BACA JUGA:PT Nestle Indonesia Buka 8 Lowongan Kerja Terbaru Simak Kualifikasi dan Persyaratannya
Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (5,07% di perkotaan dan 3,29% di pedesaan), telur ayam ras (4,42% dan 3,68%), mie instan (3,33% dan 2,43%), cabe merah (2,95% dan 2,28%) dan gula pasir (2,51% dan 2,88%) serta lainnya.
Ia juga Komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan terbesar pada garis kemiskinan perkotaan dan pedesaan adalah perumahan (8,10% dan 8,29%), bensin (3,87% dan 5,13%), listrik (3,58% dan 2,21%), pendidikan (1,99% dan 1,12%) dan lainnya.
Lalu ia menyebutkan, turunnya angka kemiskinan disebabkan beberapa faktor.
Tak hanya itu karena pertumbuhan ekonomi Sumsel triwulan I-2024 terhadap triwulan I-2023 sebesar 5,06 persen (y-on-y).
BACA JUGA:PT Nestle Indonesia Buka 8 Lowongan Kerja Terbaru Simak Kualifikasi dan Persyaratannya
BACA JUGA:Acara Keagamaan di India Ricuh, Lebih dari 100 Orang Tewas Terinjak-injak
Kemudian tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2024 sebesar 3,97%, terjadi penurunan 4,53% dibandingkan Februari 2023.