Saiful juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kakanwil dan jajarannya yang bersama-sama mengantarkan Kementerian Agama menjadikan Kementerian Agama wajah Indonesia yang sesungguhnya.
BACA JUGA:MANTUL! Kemenag Raih Peringkat 2 K/L dengan Capaian Aksi Stranas Pencegahan Korupsi Tertinggi
BACA JUGA:Kemenag Sumsel Bagikan 5000 Paket Lebaran Yatim
Tetapi kita dianugerahi keanekaragaman, budaya suku dan agama.
Indonesia dianugerahi keanekaragaman, budaya suku dan agama tetap bergandengan tangan, saling mengenal, saling menghormati.
“Bagaimana kita dipertontonkan tentang perbedaan agar kita saling mengenal, memahami, menghormati,” tuturnya.
Dikatakan pula bahwa Moderasi Beragama bukanlah memoderasikan Agama, bukan pula mempersempit umat dengan agamanya namun yang dimoderasi adalah cara beragamanya, dan menurutnya hal tersebut sudah dipraktekkan oleh leluhur, tokoh-tokoh bangsa ini.
Ia mengatakan Moderasi Beragama adaptif terhadap nilai-nilai lokal karena moderasi beragama bukan hal yang baru namun sudah ada, diajarkan, dipraktekkan oleh para pendahulu bangsa ini.
Namun menurutnya keanekaragaman tersebut harus dijauhkan dari karakter yang bisa mengganggu kesatuan dan kesinambungan NKRI, di situlah menurutnya mengapa moderasi beragama menjadi salah satu program prioritas Kemenag, di mana Kemenag menjadi Kantor Kementerian Agama untuk semua agama.
“Saya berharap legacy ini diteruskan karena ini penjaga utama keutuhan RI, saya menitip program Kemenag Moderasi Beragama. Sumbangsih terbesar kita bagi keutuhan negara,” ujarnya.
Saiful menyampaikan pula pesan dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bahwa Kemenag adalah Kementerian yang memiliki potensi besar untuk melakukan peran yang sangat penting dan terukur bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA:Kemenag Sumsel Instruksikan Para ASN Untuk Aktif Dalam Memberantas Judi Online
Ia meminta struktur tersebut tetap solid siapapun pemimpin di Kementerian Agama.