PALPRES.COM – Indonesia terus berupaya meningkatkan produktivitas dan nilai tambah nasional.
Hal tersebut ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraan yang disampaikannya pada Jumat 16 Agustus 2024.
Jokowi menegaskan langkah besar yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan produktivitas nasional dan nilai tambah.
Tentunya dengan fokus pada pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.
BACA JUGA:Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh, Jenazah WNI Dipulangkan ke Tanah Air
Meski demikian, diakui Jokowi terdapat tantangan dalam mencapai tujuan tersebut, namun dirinya meyakini bahwa Indonesia dapat terus maju melangkah.
“Walau banyak negara lain menggugat, menentang, bahkan berusaha menggagalkan, tapi kita sebagai sebuah bangsa yang berdaulat, sebagai bangsa yang besar, kita tidak goyah, bahkan terus maju melangkah.
Dimulai dari nikel, bauksit, dan tembaga yang akan dilanjutkan dengan timah, serta sektor potensial lainnya, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan,” ucap Presiden dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Presiden Jokowi menyampaikan keberhasilan pembangunan smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga, yang telah menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan negara secara signifikan.
BACA JUGA:Sebanyak 250.407 Formasi Siapkan Untuk Penerimaan CPNS Tanggal 20 Agustus
BACA JUGA:64 Anggota Paskibraka Dikukuhkan, Pj Wali Kota Palembang Tak Melarang Anggota Kenakan Jilbab
“Alhamdulillah, sampai saat ini telah terbangun smelter dan industri pengolahan untuk nikel, bauksit, dan tembaga yang membuka lebih dari 200 ribu lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara lebih dari Rp158 triliun selama 8 tahun ini,” ujar Presiden.
Dalam upaya memastikan kekayaan alam Indonesia dikelola untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat, Presiden Jokowi menyoroti pengambilalihan aset-aset penting oleh pemerintah Indonesia yang sebelumnya dikuasai oleh pihak asing.
“Kita juga telah mengambil aset kita kembali yang selama puluhan tahun dikelola oleh pihak asing, yang selama puluhan tahun diambil manfaat besarnya oleh pihak asing, seperti Freeport, Blok Rokan, dan Newmont.