JAKARTA, PALPRES.COM- Kapal FSO Arco Ardjuna di lepas secara seremonial karena stop beroperasi.
Kapal penampung minyak tertua di Dunia ini pun dilepas di lepas pantai laut Jawa.
Dari kursi di ruang kendali kapal penampung minyak mentah FSO Arco Ardjuna, adegan demi adegan bergulir. Bagai lengan, crane kuning-hitam melambai-lambai ibarat mengucapkan selamat tinggal.
Cat biru kapal perlahan memudar menyatu dengan warna biru langit dan air laut.
BACA JUGA:Kapal Penampung Produksi Minyak Tertua di Dunia yang Ada di Indonesia Setop Beroperasi, Kok Bisa?
BACA JUGA:Inilah Pondok Pesantren Tertua di Sumatera Selatan, Sempat Terancam Punah di Era Kolonial Belanda
Terdengar suara riuh rendah yang bersumber dari blok akomodasi kapal.
Tampak lima kapal mengelilingi, dua di kanan, dua di kiri, dan satu di belakang.
Ruang kendali itu terletak di titik paling tinggi anjungan kapal. Selama 52 tahun, hanya puluhan personil yang pernah duduk di kursi ruang kendali FSO Arco Ardjuna.
Mengomandoi, secara total, 4.350 kegiatan lifting minyak mentah.
BACA JUGA:Lukisan Gua Tertua Itu Ada di Indonesia Usia 512 Abad Letaknya Ternyata Ada di Wilayah Ini
BACA JUGA:Inilah 3 Kota Tertua di Jawa Barat, Nomor 1 Berusia 596 Tahun, Bisa Tebak?
Seperti saat kedatangannya, momen kepergian FSO Arco Ardjuna disambut antusias para kru pekerja.
Bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu 17 Agustus 2024.
General Manager Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Muzwir Wiratama melepas FSO Arco Ardjuna dengan membunyikan hand horn, dari atas Central Plant Flowstation yang berjarak sekitar satu kilometer dari FSO Arco Ardjuna.