"Perluasan area tanam di Sumsel ditargetkan selesai pertengahan September mendatang karena Oktober sudah masuk musim penghujan informasi dari BMKG, " jelasnya.
BACA JUGA:Bersatu Padu dan Bahu Membahu Wujudkan Pilkada Damai 2024 di Kota Lubuklinggau
BACA JUGA:NGERI! Bandar Sabu di Sungai Menang OKI Simpan Senjata Api, Ini Sosoknya
Sehingga Dia menyebut, lahan rawa berbeda dengan lahan biasa.
Lalu Untuk lahan rawa, penanaman padi dilakukan ketika musim kemarau tiba sebab saat musim penghujan lahan itu terendam air.
Tak hanya itu Dalam laporan yang disampaikan Kementan, Opla di Sumsel sudah mencapai 19.525 hektare dari target 72.993 hektare.
Sehingga Opla di Sumsel dilakukan di 5 kabupaten, yakni OKI 51.762 hektare, Banyuasin 12 ribu hektare, OKU Timur 5 ribu hektare, Muara Enim 2.400 hektare dan Ogan Ilir 1.831 hektare.
BACA JUGA:WOW BANGET! 5 Buku Terlaris Dunia Sepanjang Masa, Nomer 2 Ada karyanya J.K Rowling yang Fenomenal
BACA JUGA:Inilah Bandar Udara di Purbalingga Senilai Rp350 Miliar, Begini Kondisinya Sekarang
Untuk pompanisasi lahan, dari target 22.680 hektare, sudah tercapai 51.728 hektare. Sedangkan untuk tumpang sisip (Tusip) Padi Gogo, dari 27.440 hektare, baru tercapai 1.388 hektare.
Sementara Pangdam II Sriwijaya Mayjen M Naudi Nurdika mengatakan, Opla yang dilakukan untuk memperkuat pangan secara nasional, termasuk di Sumsel. Dia juga menyampaikan laporan capaian konstruksi Opla di 5 provinsi yang menjadi naungan Kodam II Sriwijaya.
Di Sumsel, dari 72.993 hektare sudah tercapai konstruksi 36.652 hektare. Kemudian 5.300 hektare di antaranya belum kontrak, 7.029 hektare menunggu panen di 30 desa dan 2.639 hektare lahan banjir di 7 desa yang baru dikerjakan konstruksi Agustus.
"Kemudian di Jambi dari target 14.874 hektare tercapai 4.585,91 hektare (TNI) dan 11.288,09 hektare (Distan/PU) atau 100%. Lampung dari target 28.202 hektare selesai 100% dan Bangka Belitung target 10.205 hektare selesai 100%," jelasnya.