“Saat itu terjadi, organisasi harus siap menjadi sorotan publik dan media.
BACA JUGA:Hizbullah Hujani Israel dengan Puluhan Roket, Kini Israel Ratapi Kekalahan di Wilayah Utara
Sehingga harus siap juga mempertaruhkan reputasi, hasilnya ditentukan oleh penanganan krisis,” jelasnya.
Peran humas adalah menyampaikan informasi secara cepat dan tepat, mengelola persepsi publik, serta menjaga kepercayaan pemangku kepentingan.
“Menjadi krusial di tengah situasi krisis, sebab tanpa komunikasi yang efektif, krisis dapat membawa kerugian jangka panjang bagi organisasi,” paparnya.
Sementara Kabid Layanan E-Government Diskominfo OKI, Muttaqin Syarif S.Kom M.Kom memaparkan tentang pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan komunikasi lembaga publik.
BACA JUGA:Inilah Langkah-Langkah Pencairan Saldo BPJS Ketenagakerjaan, Berapa Lama Prosesnya?
BACA JUGA:Tempo Scan Ajak Masyarakat Berdonasi untuk Anak dan Bayi Palestina, Cukup Beli Produk Ini
“Banyak sekali tool yang dapat digunakan oleh lembaga untuk memaksimalkan komunikasi publik, baik itu perangkat pengolah data, gambar maupun video.
Pemanfaatan teknologi ini membantu tugas kita sehari-hari,” jelas Takin.
Salah satu tool yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi publik terhadap lembaga diantaranya google review.
“Review yang ditulis masyarakat di Google atau aplikasi lainnya itu jadi parameter untuk mengukur persepsi publik terhadap lembaga kita.
BACA JUGA:Cara Beli dan Pasang E-Materai untuk Pendaftaran CPNS 2024
Sehingga kita bisa aware terhadap isu-isu yang berkembang dan dapat diantisipasi,” ungkapnya.
Perkembangan teknologi yang massif terang Takin akan memberi dampak positif dan negatif.