Kedua-duanya itu pengusaha semua yang notabene wakil mereka pun sama tidak ada yang berlatar belakang dari pemerintahan.
BACA JUGA:Final! Partai Golkar Resmi Usung Hj Lucianty-Syafarudin di Pilkada Muba 2024
BACA JUGA:Pilkada Muba 2024 Resmi Diluncurkan, Ini Pesan Pj Bupati Sandi Fahlepi
“Lucy itu kita ketahui pernah tersandung masalah hukum Tipikor dan Toha juga seorang pengusaha minyak ilegal. Jadi ibaratnya Pilkada Muba ini pertarungan antar mafia.
Pokoknya secara moral politiknya agak ragu kitanya karena itu tadi APBD Muba yang besar dan seksi,” ujarnya.
Tidak seperti Kota Palembang dimana APBD nya itu hampir 4,5 triliun dengan jumlah DPT nya mencapai 1,3 juta dengan penduduknya hampir 3 juta jiwa.
Sementara Kabupaten Muba itu sendiri APBD nya mencapai 4 Triliun dengan DPT 492.504 jiwa.
BACA JUGA:KPU Muba Ajak Media Tingkatkan Partisipasi Pemilih Hingga 90 Persen di Pilkada Muba 2024
BACA JUGA:Benarkah Apriyadi Gandeng Toha di Pilkada Muba 2024? Cek Fakta Sebenarnya
Artinya itu semua arahnya dengan tanda? akan membaca APBD.
“Jadi mereka itu para kandidat akan bertarung kekuatan finansial bukan kekuatan elektoral.
Sedangkan untuk melihat elektoral itu dilihat dari sisi prestasi, kinerja, pengalaman dan fortopolionya. Sedangkan ini tidak, kedua pasangan calon ini tidak punya prestasi, kinerja nihil apalagi fortopolio nyaris tidak punya.
“Pengalaman di politik dan pemerintahan juga tidak begitu banyak. Ya itu tadi aroma kapitalisasi finansial untuk Pilkada Muba itu sangat tinggi.
BACA JUGA:Pj Bupati Tandatangani NPHD Pengamanan Pilkada Muba 2024, Segini Besaran Anggaran yang Didapatkan?
BACA JUGA:Jelang Pilkada Serentak 2024, Polres Muba Bakal Terapkan Metode Ini Untuk Pengamanan
Nantinya pemilik moda inilah yang bakal menjadi pemimpin di Muba, dan masyarakat Muba nanti akan jadi korban. Artinya jangan harap 5 tahun kedepan ada perubahan,” pungkasnya.