“Kami menyambut baik dialog hari ini sebagai upaya untuk mendorong akselerasi transisi energi baru terbarukan di Indonesia,” katanya.
Potensi ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi hijau.
Tetapi juga akan menjadikan industri nasional Indonesia bisa berkontribusi lebih banyak lagi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam aksi iklim global,” ujar Anthony.
Hal ini juga sejalan dengan Direktur Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Gandeng Mitra Baru, Berikan ‘Energy Extra untuk Garuda’ Menuju Pentas Dunia
BACA JUGA:Menhan Prabowo Temui Raja Malaysia, Sampaikan Hal Penting Ini
Ia menegaskan pentingnya transisi EBT untuk mendukung tercapainya target emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Menurutnya, EBT berperan penting dalam menciptakan peluang investasi baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Indonesia memerlukan investasi sebesar 55 triliun Dollar AS dalam 5 tahun mendatang.
Bahkan dalam setahun kedepan, Indonesia membutuhkan investasi sebesar 14 Triliun.
BACA JUGA:PERHATIAN! Anggaran Naik, 5 Bansos Ini Resmi Diperpanjang Pada 2025
“Kami mengajak para pelaku usaha Kadin untuk mengambil peluang besar dari transisi EBT dan berkolaborasi dengan pemerintah untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060,” ungkap Eniya.