Dalam serangan itu, diperkirakan 14 orang tewas.
BACA JUGA:BLT PIP Cair September, Siapa Saja Penerimanya? Cek di Sini
BACA JUGA:Sukses di Taiwan, Red Sparks Tatap KOVO Cup 2024
Serangan ini menyusul serangan udara awal pekan ini yang menghantam tenda kamp pada Selasa, dan sekolah PBB yang menampung pengungsi pada Rabu.
Sementara itu, seorang pejabat senior PBB mengatakan para guru dan staf PBB lainnya yang bekerja di Gaza khawatir mereka kini menjadi sasaran serangan.
Hal itu terjadi, setelah serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang berubah menjadi tempat penampungan di wilayah tersebut minggu ini.
Serangan Kamis terhadap Sekolah Al-Jawni yang dikelola PBB di Gaza tengah yang menampung pengungsi Palestina, menewaskan 18 orang, termasuk enam karyawan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
BACA JUGA:Gerebek Lokasi Percetakan Uang Palsu, Bareskrim Bekuk 8 Tersangka
BACA JUGA:Simak, Tahapan Seleksi CPNS 2024 Lengkap dengan Jadwal Tes CAT SKD dan SKB
Ini adalah insiden paling mematikan bagi badan tersebut, dalam lebih dari 11 bulan perang dan menuai kecaman internasional.
Menurut Wakil Direktur Senior UNRWA Sam Rose, seorang kolega mengatakan bahwa mereka tidak lagi mengenakan rompi UNRWA karena mereka merasa hal itu menjadikan mereka sasaran.
Sedangkan yang lain mengatakan, bahwa pagi itu mereka larang anak-anak masuk ke tempat penampungan.
Para rekan kerja sedang berkumpul untuk makan malam pasca-kerja di ruang kelas. menjadi korban bom Israel yang meratakan sebagian bangunan.
BACA JUGA:Kapolri Beri Ucapan HUT ke-79 TNI AL, Ini Pesannya
Serangan bom Israel tersebut, hanya menyisakan tumpukan besi dan beton yang hangus di ruangan tersebut.