Para legislator dilaporkan telah meminta pemerintah melonggarkan pembatasan dengan dalih Ukraina sedang berjuang di medan perang dan berisiko didesak mundur Rusia.
BACA JUGA:Takut Dengan Kekuatan Tempur Rusia! Anggota NATO Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Ukraina
BACA JUGA:Rusia Serang Ukraina Besar-Besaran? Ini Fakta Sebenarnya
Sebagai catatan AS mengizinkan serangan lintas batas terbatas ke Rusia menggunakan senjata yang disediakan selama ini.
Perdana Menteri Inggris K Starmer menjadi orang pertama dari kubu NATO yang bereaksi setelah Putin mengeluarkan peringatan tentang potensi konflik langsung.
Menanggapi ultimatum Starmer nyatanya tidak memberikan sinyal terkait keputusan apakah Ukraina diizinkan menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia atau tidak.
Sebaliknya saat ditanya apakah dirinya telah membujuk Biden untuk mengizinkan Ukraina meluncurkan rudal jarak jauh Storm Shadow ke Rusia.
BACA JUGA:Serang Balik Rusia, Ukraina Berhasil Menguasai Wilayah Kursk
BACA JUGA:Bantu Rusia, Komandan Militer Chechnya Siap Bawa Ukraina Menuju Kehancuran
Starmer hanya menjawab secara gamblang mengatakan usai pertemuan dengan Presiden AS Joe zBiden di Washington.
Ia menyebut bahwa diskusi mereka mencakup berbagai isu termasuk Ukraina Timur Tengah dan Indo Pasifik.
Bersamaan dengan momen tersebut keributan juga terjadi di Rusia setelah 6 diplomat Inggris diusir dari Moskow karena dituduh melakukan mata-mata dan sabotase.
Badan kKeamanan FSB Rusia mengatakan keenam orang itu bekerja di departemen politik kedutaan Inggris di Moskow.
BACA JUGA:Rusia Bantah Bom RS Anak-anak, Malah Sebut Rudal Ukraina Penyebabnya
BACA JUGA:Diserang Drone Ukraina, Rusia Umumkan ‘Keadaan Darurat’
Namun seorang juru bicara kantor luar negeri Inggris menyebut klaim tersebut sama sekali tidak berdasar.