LEBANON, PALPRES.COM – Teror ledakan pager ‘Hizbullah’ diyakini sudah direncanakan sejak belasan tahun lalu.
Karena operasi tersebut melibatkan ‘rantai pasokan’ yang tidak sederhana dan sangat luas.
Mulai dari perusahaan-perusahaan cangkang, yang terdiri dari beberapa lapisan perwira intelijen Israel dan aset-aset mereka yang bekerja di perusahaan sah yang memproduksi pager tersebut.
Bahkan diyakini beberapa dari mereka yang terlibat dalam operasi tersebut, tidak mengetahui siapa sebenarnya yang bekerja di mereka.
BACA JUGA:BAHAYA! Ini 4 Kebiasaan Buruk yang Orang Tua Kerap Lakukan Ke Anak Sehingga Dapat Merusak Sel Otak
BACA JUGA:Antusias Ikuti Workshop BP Batam, Strategi Kominfo Muba Tingkatkan Keamanan Data Digital
Hal ini diungkap sumber intelijen AS kepada salah satu portal media di Negeri Paman Sam tersebut.
Menurut sumber tersebut, sebetulnya CIA bisa melakukan seperti yang diperbuat agen dinas rahasia Israel Mossad tersebut.
Namun CIA enggan menggunakan taktik melakukan serangan memakai perangkat komunikasi yang telah ditanami bahan peledak, karena risiko terhadap orang-orang tak berdosa terlalu tinggi.
Dijelaskan sumber itu, satu hingga dua ons bahan peledak dan saklar pemicu jarak jauh untuk memicu ledakan ditanam di pager.
BACA JUGA:Sinergi Mendukung Dekarbonisasi, 2 Perusahaan Subholding Upstream Pertamina Jalin Kerjasama
BACA JUGA:5 Keahlian yang Harus Kamu Kuasai Sebelum Tua Jika Tidak Ingin Menyesal Nantinya!
Diketahui, beberapa hari terakhir pihak Israel melalukan serangan ke Hizbullah dengan cara tak lazim.
Tak melakukan sentuhan fisik langsung, namun menggunakan perangkat komunikasi pager dan walkie-talkie sebagai alat penyerangan kepada militan Hizbullah.
Pihak Israel meledakkan ratusan pager, walkie-talkie dan panel surya yang dipakai oleh militan Hizbullah.