Berusia 98 Tahun, Inilah 4 Fakta Menarik dari Jam Gadang di Bukittinggi

Sabtu 21-09-2024,15:19 WIB
Reporter : Firdaus
Editor : Firdaus

BACA JUGA:Akses di Sumatera Barat Semakin Membaik, Jembatan Penghubung 2 Kota Mulai Diperbaiki, Lokasinya?

Sampai saat ini hadiah yang diberikan Ratu Belanda tersebut masih berdiri megah di Bukittinggi.

4. Sekali Ganti Bandul Jam

Bandul Jam Gadang, sempat patah pada Tahun 2007, saat Indonesia mengalami bencana gempa bumi yang mengguncang Sumatera Barat cukup hebat. 

Gempa yang berkekuatan 5,8 hingga 6,4 skala richter ini bahkan getarannya terasa hingga negara Singapura dan Malaysia.

BACA JUGA:3 Proyek dengan Dana Fantastis di Sumatera Barat, Nomor 2 Habiskan Anggaran hingga Rp 80 Triliun

BACA JUGA:7 Proyek Besar di Sumatera Barat, Nilainya Miliaran hingga Triliunan, Nomor 6 Diduga Mangkrak?

Jam Gadang merupakan salah satu bangunan yang terkena dampak dari bencana gempa bumi tersebut. 

Pada saat itu, bandul penggerak Jam Gadang putus.

Namun pemerintah segera melakukan pergantian sehingga bandul yang dilihat wisatawan pada saat ini adalah versi baru.

Sejak didirikan, menara jam ini telah mengalami tiga kali perubahan pada bentuk atapnya.

BACA JUGA:7 Proyek Besar di Sumatera Barat, Nilainya Miliaran hingga Triliunan, Nomor 6 Diduga Mangkrak?

BACA JUGA:Bandara di Sumatera Barat Berdiri di Lahan Seluas 200 Hektar, Bisa Kalahkan Soekarno-Hatta, Kapan Jadinya?

Awal didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, atap pada Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam jantan menghadap ke arah timur di atasnya.

Kemudian pada masa pendudukan Jepang diubah menjadi bentuk Pagoda. 

Terakhir setelah Indonesia merdeka, atap pada Jam Gadang diubah menjadi bentuk gonjong atau atap pada rumah adat Minangkabau, Rumah Gadang. 

Kategori :