BATANG, PALPRES.COM - Wavin, salah satu unit bisnis dari Orbia di sektor Building and Infrastructure, resmi membuka pabrik barunya di Grand Batang City, Indonesia.
Fasilitas ini akan mendukung pertumbuhan pelanggan Wavin yang semakin meningkat, baik di Indonesia maupun kawasan Asia Pasifik, dengan menyediakan solusi sanitasi dan pengelolaan air yang berkelanjutan.
CEO Orbia, Sameer S. Bharadwaj, menyatakan bahwa investasi ini merupakan langkah strategis yang penting.
“Dengan hadirnya pabrik ini, kami membawa solusi inovatif pengelolaan air ke pasar yang sangat membutuhkan dan memiliki peluang besar.
BACA JUGA:Jago Publik Speaking! Inilah Alasan Introvert Punya Keahlian Mempesona Ini
Ini adalah bagian dari misi kami untuk memperbaiki kualitas hidup di seluruh dunia,” jelas Bharadwaj.
Peresmian pabrik produksi baru ini juga dihadiri oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, dan para pejabat pemerintah daerah setempat.
Saat ini, jutaan masyarakat di Indonesia masih kesulitan mendapatkan akses air minum bersih dan sanitasi yang layak.
Melalui pabrik baru ini, Orbia Building & Infrastructure akan memproduksi berbagai sistem perpipaan air panas dan dingin, serta sistem perpipaan air limbah (PVC, HDPE, dan PPR), yang dirancang untuk menyediakan air bersih dan sanitasi dengan aman dan terjangkau.
BACA JUGA:Pertamina Gelar Bright Gas Cooking Class di Palembang, Tingkatkan Kualitas dan Keamanan Memasak
BACA JUGA:Ciptakan Situasi Kondusif Jelang Pilkada, Ini yang Dilakukan Kapolres Pagaralam
Produk Ekslusif
Sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan pasar lokal, Wavin juga meluncurkan produk eksklusif terbarunya, Wavin PVC+, yang menghadirkan teknologi drainase air limbah yang mudah dipasang dan sangat andal.
Fasilitas baru ini berdiri di lahan seluas 20 hektar dan dilengkapi teknologi manufaktur canggih.
Freek Crum, Presiden Orbia Building & Infrastructure, menyatakan bahwa kehadiran pabrik di Grand Batang merupakan komitmen nyata perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Pasifik.