LENYAP! Total Hampir 1 Juta Hektar Lahan Gambut di Sumsel Hilang

Kamis 17-10-2024,15:50 WIB
Reporter : Apriansyah
Editor : Apriansyah

"Lalu RPPEG Sumsel berfokus untuk menangani 5 isu strategis utama, yaitu Karhutla, perubahan penggunaan lahan, kelestarian keanekaragaman hayati, kemiskinan di desa gambut serta infrastruktur dan konektivitas," ungkapnya.

BACA JUGA:TEGAS! Dishub Palembang Himbau Wisata Getek Rooftop Berbahaya untuk Para Wisatawan

BACA JUGA:Kepala Staf AD West Papua Army Tertangkap, Ternyata Adik Panglima Tertinggi KKB

Disisi lain menurut Koordinator ICRAF Sumsel David Susanto mengatakan pihaknya telah melakukan riset dan aksi jadi Peat-Impacts-Land4Lives untuk mendukung penyusunan RPPEG di Sumsel dari 2021.

Sehingga Peat-Impacts didukung The German Federal Environment Ministry-The International Climate Initiative (IBMU-IKI) yang berlokasi di Sumsel dan Kalbar. 

Dan Land4Lives dari pemerintah Kanada yang dilaksanakan ICRAF Indonesia di Sumsel, Sulsel dan NTT.

"Komitmen ini perlu ditindaklanjuti dengan kolaborasi multipihak dan multilevel untuk memastikan pelaksanaan yang efektif, guna mencapai tujuan perlindungan dan pengelolaan ekosistem gambut," ujar David.

BACA JUGA:Kepala Staf AD West Papua Army Tertangkap, Ternyata Adik Panglima Tertinggi KKB

BACA JUGA:3 Perubahan yang Akan Dilakukan Thomas Tuchel Agar Timnas Inggris Juara

Adapun menurut Deputi Bidang Konstruksi Operasi dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Tris Raditian mengatakan, RPPEG merupakan bagian pelestarian ekosistem gambut. 

Jadi sangat Perlu dilakukan upaya sistematis terpadu baik dalam perencanaan pemanfaatan pengelolaan dan penegakan hukum.

"Ekosistem gambut ini bisa menyimpan kadar air 9-11 kali dari bobotnya. Jadi menyimpan karbon yang luar biasa dan apabila gambut ini terbakar saat kemarau, maka dia bisa mengeluarkan emisi yang luar biasa juga. Hal ini juga yang perlu dijaga untuk perlambatan pemanasan global," tukasnya.

Kategori :