Terkait kejadian keracunan massal, Taruna menghimbau agar masyarakat lebih cerdas dengan melakukan pemeriksaan keamanan pangan sebelum mengonsumsinya.
Ia juga mengingatkan untuk kelompok rentan mulai dari anak-anak, ibu hamil dan ibu menyusui lebih mengutamakan pangan yang sehat.
“BPOM juga terus meningkatkan pengawasan pre dan post-market terhadap produk pangan yang beredar di masyarakat,” katanya.
BACA JUGA:Mitra Binaan Pertamina Sulap Lahan Bekas Galian Jadi Sumber Pangan dan Produk UMKM
Apa itu Latiao?
Latiao yang berasal dari China ini menjadi populer pada tahun 1990-an tepatnya di Provonsi Henan.
Bentuk dari camilan ini berukuran panjang seperti stick dengan warna cenderung merah.
Rasa dari camilan ini memiliki sensasi rasa gurih dominan pedas.
Perpaduan dua rasa tersebut sukses membuat orang banyak menggemari camilan tersebut, bahkan ketagihan.
BACA JUGA:Perlinsos Rp 504 Triliun Lebih Pada 2025, Bansos Reguler Lanjut Plus Bantuan Tambahan
BACA JUGA:Pencairan Bansos BPNT dipercepat, KPM Terima Rp 600rb Ke ATM BRI BNI BSI Serta Mandiri November Ini
Populer di China rupanya camilan ini juga viral di Indonesia melalui media sosial.
Perlu diketahui, latiao terbuat dari bahan-bahan seperti tepung gandum, tepung kacang kinako yang terbuat dari kacang kedelai dengan cara dipanggang, serta minyak cabai.
Seluruh bahan tersebut dilarutkan bersama garam, gula, air, penyedap rasa, minyak nabati serta bahan lainnya.
Setelah itu, bahan yang sudah tercampur rata harus dipanaskan dengan suhu tinggi.
BACA JUGA:Mulai 17 Oktober 2026, Produk Mamin UMK Harus Bersertifikat Halal