Bertemu di Masjidil Haram, Menag RI dan Menhaj Arab Saudi Bahas Haji dan Pemberdayaan Umat

Senin 25-11-2024,14:15 WIB
Reporter : Bethanica
Editor : Bethanica

"Alhamdulillah itu diapresiasi," ucap Menag.

Kedua, Menag meminta penambahan jumlah petugas.

BACA JUGA:Kemenag Buka Penerimaan Petugas Haji Tahun 2025, Ada Posisi di Kloter dan Arab Saudi Simak Syarat Lengkapnya

BACA JUGA:Dibuka Seleksi Petugas Haji 2025 Tingkat Daerah, Ini Syarat dan Jadwal Tahapannya

Menurutnya, banyak jemaah Indonesia yang lanjut usia saat beribadah haji.

Sehingga, perlu petugas yang memadai untuk memberikan pendampingan dan pelayanan, termasuk dari unsur dokter dan tenaga medis kesehatan.

"Jadi petugas haji kami mohon ditambah, minimal dipertahankan seperti haji tahun lalu dengan segala konsekuensinya karena kami perlu pelayan jemaah haji yang sudah banyak berumur," ucap Menag.

"Tanggapan Menteri Haji akan mempertimbangkan mengingat kenyataannya seperti itu. Pemerintah Saudi menurut informasi akan mengurangi 50% dari total kuota petugas. Tapi malah justru kita minta ditambahkan dan itu akan dipertimbangkan dengan alasan alasan tadi. Mudah-mudahan berhasil perjuangan kita,' lanjut Menag.

BACA JUGA:Bayar Rp6 Juta Bisa Percepat Berangkat Haji Reguler? Awas, Ini Hoaks!

BACA JUGA:Ini Syarat Lengkap Menjadi Petugas Haji 2025, Batas Usia 45 Tahun

Ketiga, Menag dan Menhaj berdiskusi tentang murur.

Menag melihat Murur, jika  diperbolehkan oleh fatwa MUI, akan lebih melancarkan pergerakan jemaah haji. 

Keempat, diskusi tentang Dam.

Menag menyampaikan bahwa di Indonesia, ada kajian bahwa Dam boleh dilaksanakan di Indonesia.

Artinya, kambing Dam dipotong di Indonesia, dan dagingnya didistribusikan ke warga Indonesia. 

BACA JUGA:Rekrutmen Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 1446 H/2025 M Segera Dibuka! Simak Syaratnya Berikut Ini

Kategori :