Kampung Pangan Inovatif Dapat Apresiasi dari Komisi VII DPR RI Berkat Peran Kilang Pertamina Plaju

Senin 09-12-2024,20:17 WIB
Reporter : Ella Sulistiana
Editor : Ella Sulistiana

Dua tahun sebelumnya, pada 2022, kampung produksi tempe Plaju Ulu ini menghadapi problema yang hampir serupa yakni sanitasi. 

Meskipun limbah tempe sudah mulai terkelola dengan baik semenjak adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) mandiri dan komunal.

BACA JUGA:Inovasi Produk Bahan Bakar Kapal Rendah Sulfur Kilang Pertamina Semakin Mendunia

BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Produksi Biosolar B35, Penuhi Kebutuhan Energi Ramah Lingkungan untuk Kendaraan Diesel

Namun aroma-aroma kurang sedap masih sesekali menyeruak.

Hadirnya program Kampung Pangan Inovatif setelah dilakukan kajian pemetaan sosial oleh Kilang Pertamina Plaju.

Serta membantu instalasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di kampung ini pada 2022 lalu.

Sehingga kesadaran akan pentingnya proses produksi bersih semakin tumbuh.

BACA JUGA:Sederet Usaha Kilang Pertamina Plaju Dukung Roadmap Menuju Net Zero Emission

BACA JUGA:Tak Hanya Mengolah Migas, Kilang Pertamina Plaju Juga Berkomitmen Tekan Stunting di Sungai Gerong

Melalui strategi diversifikasi produk, perajin tempe dibina agar semakin menjadi UMKM naik kelas. 

Bukan hanya tempe dalam bentuk mentah, namun juga diolah menjadi berbagai produk inovatif.

Seperti keripik tempe, tauco, dan nugget tempe.

Tak jauh dari lokasi perajin tempe di Jalan Asia, tumbuh rimbun aneka tanaman obat keluarga (TOGA) di pekarangan rumah Jamiah. 

BACA JUGA:DESA IMPIAN, Upaya PT Bukit Asam Wujudkan Mimpi Masyarakat Mandiri dan Lingkungan Lestari

BACA JUGA:Sharp Indonesia Lantik Anggota Baru Komunitas Lingkungan Sharp Greenerator, Investasi untuk Masa Depan Bumi

Kategori :