Tumbuhan seperti mint, sambiloto, rosella dan telang, diolah Jamiah menjadi produk teh herbal.
Teh herbalnya bahkan pernah menjadi salah satu suvenir resmi di perhelatan G20 yang digelar di Bali pada Oktober 2022 lalu.
Dalam event EDM-CSWG & Joint Environment and Climate Ministers Meeting.
Di Desa Wisata Kampung Pangan Inovatif, juga terdapat Kelompok Wanita Tani (KWT) Rosella.
BACA JUGA:IKN Tampung 80 Ton Sampah Setiap Harinya? Begini Kondisi Lingkungan Sekitar Ibu Kota Negara
BACA JUGA:Wisatawan Indonesia Paling Eco-Conscious Saat Liburan, Pilih Hotel yang Ramah Lingkungan
Usaha itu memproduksi kerajinan ecoprint, busana yang diolah dengan teknik cetak kain yang menggunakan bahan-bahan alami.
Seperti daun, bunga, batang, atau ranting untuk menciptakan motif.
Dukung Aspek ESG
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari, mengatakan, perusahaan berkomitmen menciptakan nilai tambah bagi komunitas sekitar.
“Kilang Pertamina Plaju memegang teguh komitmen untuk menjaga prospek bisnis yang berkelanjutan dengan aktif memberdayakan masyarakat melalui berbagai program CSR/TJSL,” jelasnya.
BACA JUGA:Polres Lubuklinggau Manfaatkan Lahan Ketahanan Pangan dan Tebar Ribuan Bibit Ikan
BACA JUGA:BERSIAP! Bansos Pangan 10 Kg Alokasi Desember di Bagikan Mulai 10 Desember 2024 di sebagian wilayah
Serta berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan hidup serta terwujudnya kemandirian masyarakat.
Melalui program Kampung Pangan Inovatif, Kilang Pertamina Plaju turut mendukung aspek ESG serta Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan kedua belas.
Yakni menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, terutama pada target mengurangi pencemaran bahan kimia dan limbah tersebut ke udara, air, dan tanah.
Dengan tujuan untuk meminimalkan dampak buruk terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.