Arrmanatha Nasirm mengingatkan anggota Majelis Umum PBB bahwa pada akhir 2023, Majelis Umum telah mengesahkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata dan perlindungan bagi warga sipil di Gaza, yang didukung oleh 153 negara.
BACA JUGA:Israel Serang Gaza, Tuding Hamas Eksekusi 6 Sandera, Cek Faktanya
BACA JUGA:Ajudannya Bocorkan Dokumen Rahasia, Netanyahu Terlibat Skandal Intel Gaza?
Dukung kerja UNRWA
Namun, seruan internasional tersebut belum mendapatkan implementasi yang nyata.
Selain mendesak gencatan senjata, Sidang Darurat Majelis Umum PBB juga membahas resolusi yang diajukan Irlandia untuk mendukung keberlanjutan dan penguatan kerja UNRWA.
UNRWA adalah Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat
BACA JUGA:Bantuan BSI Maslahat, Dari Indonesia ke Gaza, Perjalanan Daging Kaleng untuk Warga Palestina
BACA JUGA:Israel Klaim Tewaskan Pejabat Hamas Terakhir di Gaza, Ini Profilnya
Tepatnya di wilayah Yordania, Lebanon, Suriah, Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Langkah ini semakin penting, setelah Parlemen Israel mengesahkan undang-undang yang membatasi operasional UNRWA.
Jika diterapkan, jutaan pengungsi Palestina akan terancam kehilangan akses terhadap layanan dasar, termasuk pendidikan, kesehatan, dan bantuan kemanusiaan.
2 resolusi disahkan
BACA JUGA:Perang Gaza, 43.000 Warga Palestina Tewas, Separuhnya Anak-anak dan Perempuan
BACA JUGA:Komandan Senior Tentara Israel Tewas dalam Ledakan di Gaza, Begini Kronologisnya
Dalam Sidang Darurat tersebut, berhasil disahkan dua resolusi dengan dukungan luas.
Resolusi menyerukan gencatan senjata di Gaza mendapatkan 158 suara, sedangkan terkait UNRWA didukung oleh 159 negara.
Soal dukungan terhadap Gaza, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah secara tegas dukungannya terhadap upaya gencatan senjata.