Investasi peralatan bernilai jutaan dollar AS pun kemudian dipasang.
Sayang, momen berikutnya harus tertunda karena kedatangan Jepang sehingga pengeboran urung selesai dilakukan.
Kerja keras para geolog pada akhirya diambil alih tentara Jepang saat momen Perang Dunia Lingkunga
BACA JUGA:Terapkan Cluster Drilling, PHR Optimis Percepat Pemboran dengan Penghematan Signifikan
Minas sempat ditinggalkan dan Jepang mengambil alih dengan membawa unit teknis khusus untuk mendulang minyak sebanyak mungkin.
Tepat pada 1 Desember 1943 Jepang menemukan sumur minyak Minas 1.
Baru kemudian pada tahun 1944 dicatat Sejarah baru, Lapangan Minas resmi ditemukan setelah tantara Jepang mengebor minyak hingga kedalaman 2.107 kaki atau sekitar 700 meter.
Nama Minas diambil dari nama perkampungan suku Sakai yang berdekatan dengan lokasi ditemukannya Lapangan Minas.
BACA JUGA:PHR Berpotensi Menghemat Biaya Operasi Hingga Rp 414 Miliar, Kok Bisa? Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Respon Cepat Dilakukan PHR Untuk Warga Terdampak Pipa Bocor di Rokan Hilir
Konon menurut informasi warga, Minas adalah nama pohon Minei yang buahnya dikenal sebagai bahan baku minyak goreng.
Setelah ditemukan pada 1941 dan mulai berproduksi pada 1954, area yang memiliki luas 67,28 km persegi di Provinsi Riau ini telah menghasilkan lebih dari 2,75 miliar barel minyak mentah.
Menasbihkan diri sebagai salah satu ladang minyak paling besar dan produktif di Indonesia, meski sumur di Minas dikenal tua.
Sebagai sumur minyak tua, Minas telah melewati tantangan zaman dan alam meskipun mengalami penurunan produksi alamiah.
BACA JUGA:Pemprov Riau Nilai Keberadaan PHR Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat, Ini Buktinya