PALPRES.COM - Indonesia dengan surga rempah yang melimpah ternyata masih menjadi primadona bangsa Eropa.
Salah satunya yakni cengkeh tertua di dunia yang berada di kampung unik Ternate.
Di hutan cengkeh ini, pohon-pohon menjulang dengan ketinggian 10 meter dan daunnya rimbun serta bunganya yang semerbak.
Rasa daun dan buahnya yang khas pedas membuat rempah ini banyak dijadikan bahan masakan.
BACA JUGA:Puncak Kampanye Shopee 12.12: Penjualan Brand Lokal dan UMKM Meroket hingga 7 Kali Lipat
Bukan itu saja, rempah ini juga menjadi bahan untuk produksi rokok kretek.
Data dari World Population Review menunjukkan bahwa negeri ini setiap tahunnya mampu memasok 72,63 persen dari kebutuhan cengkeh dunia.
Sekitar 109.600 ton dipasok ke negara-negara lain, bahkan tahun 2023 produksi hutan cengkeh nasional mencapai 134.100 ton.
Salah satu varietas unggulan yakn Cengkeh Afo, kualitas buahnya cenderung padat dan rasanya pun lebih pedas.
BACA JUGA:Harga Emas di Pegadaian 16 Desember 2024, UBS, Galeri 24 dan Antam Belum Berubah
BACA JUGA:Punya Baterai yang Lebih Unggul Dari Iphone, Tecno Spark 10 Pro Cocok Buat Kamu Gunakan
Menairknya, kadar air dan daya susutnya juga cukup rendah membuat varietas ini cukup digemari industri.
Melalui Kepmentan Nomor 3680 yang diterbitkan tahun 2010, Cengkeh Afo dinobatkan menjadi varietas cengkeh unggulan, khas dari Ternate.
Varietas rempah ini bisa dijumpai di Pulau Ternate, Maluku Utara,