Park Boyoung pun menambahkan, salah satu kekuatan terbesar Kangfull adalah ia sangat mampu menghidupkan setiap karakter dengan cara yang unik dan bermakna.
"Akhir ceritanya sangat mengesankan, dengan semua emosi dan situasi yang berpadu untuk menciptakan akhir yang mendebarkan,"tambahnya.
2. Beragam elemen dalam serial “Light Shop” menjadi sebuah narasi yang unik bagi para filmmaker
Bagi Kangfull, “Light Shop” adalah serial yang sulit dikategorikan ke dalam satu genre.
Kim Hiewon pun menambahkan, ”Light Shop” adalah serial yang kompleks karena mendalami psikologi manusia, kehidupan dan kematian, serta esensi dari suatu eksistensi.
"Genrenya berubah di setiap episode, yang membuatnya menjadi sebuah narasi yang unik,” jelasnya.
Dengan berbagai elemen tersebut, Kangfull pun berharap penonton dapat menginterpretasikan cerita yang beragam. Karena tak hanya cerita horor, tetapi pada intinya serial ini tentang cinta.
BACA JUGA:Crocodile Tears, Film ‘Air Mata Buaya’ yang Sukses Pikat Penonton Internasional
3. Cerita “Light Shop” terinspirasi dari kejadian yang pernah dialami Kangfull
Serial “Light Shop” terinspirasi dari kejadian nyata ketika Kangfull sering menemani ayahnya yang merupakan seorang pendeta di gereja kecil.
Mereka pergi ke ICU untuk mengunjungi serta mendoakan pasien, dan di sana ia bertemu dengan para dokter yang selalu menekankan pentingnya keinginan pasien untuk tetap hidup.
“Pemikiran tentang kehendak seseorang bahkan dalam kondisi tidak sadarkan diri, terus ada di dalam pikiran saya, dan akhirnya menjadi inspirasi cerita webtoon dan serial ini,” jelas Kangfull.
4. Kangfull terlibat aktif dengan para pemain untuk mendalami perannya