Sedangkan untuk pengerjaan well intervention well services (WIWS), hingga akhir 2024 jumlahnya mencapai 33.687 pekerjaan atau meningkat dibandingkan pencapaian tahun 2023 sebanyak 31.686 pekerjaan.
BACA JUGA:Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental, PERTIWI Subholding Upstream Lakukan Ini
BACA JUGA:Semester Pertama 2024 Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Catatkan Produksi Baik
Selain itu, telah dilakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan angka produksi.
Pengembangan hasil reinterpretasi subsurface baru seperti yang dilakukan di Gunung Kemala dengan average initial production 735 BOPD.
Inisiatif lainnya adalah pengembangan sumur stepout/nearfield/interfield untuk memperoleh potensi hidrokarbon di area baru.
Salah satunya di Lembak-Kemang-Tapus dengan initial production di angka 1.700 BOPD.
BACA JUGA:Direktur Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Kunjungi Mitra Binaan PHE OSES di Lokasi Ini
Kemudian, implementasi teknologi komplesi berupa multi stage fracturing (MSF) di sumur horizontal lapangan Kotabatak yang berhasil meningkatkan produksi sumur dengan dengan initial production di 523 BOPD.
Upaya lainnya adalah melakukan akselerasi POP (Put on Production) sumur eksplorasi sehingga dapat langsung berkontribusi pada peningkatan produksi migas walaupun kurang dari 1 tahun sejak discovery.
Akselerasi POP sumur eksplorasi antara lain telah dilakukan di East Pondok Aren, Astrea, dan Pinang East.
Selain itu, Subholding Upstream Pertamina Grup juga melakukan pengembangan lanjutan steamflood di lapangan Duri melalui proyek North Duri Development.
Pengembangan Low Quality Reservoir melalui kegiatan fracturing yang masif sebanyak 169 pekerjaan sepanjang tahun 2024, dan Waterflood EOR pada struktur baru seperti Tanjung, Handil, Pager dan E-Main.