Pembiayaan yang dilakukan tersebut memiliki tujuan untuk semakin meningkatkan produktivitas, kapasitas usaha.
BACA JUGA:Cegah Pinjol Ilegal, OJK dan Pemprov Sumsel Rilis Buku Saku Waspada Aktivitas Keuangan Ilegal
BACA JUGA:Gandeng Perguruan Tinggi hingga Petani, Bukit Asam Kembangkan Inovasi Pertanian Berkelanjutan
Termasuk juga akses teknologi dan pasar bagi para petani kopi
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyelenggaraan business matching antara pelaku usaha kopi dan lembaga jasa keuangan.
Melalui forum ini, pelaku usaha memiliki kesempatan untuk memperluas jejaring, mendapatkan akses permodalan.
Termasuk juga meningkatkan daya saing di pasar global.
BACA JUGA:Gaji Rp10 Juta Perbulan! Kementan Buka Penerimaan Petani Milenial 2024 Ini Cara Daftarnya
BACA JUGA:Pupuk Indonesia Ajak Petani Daftar RDKK Agar Dapat Alokasi Subsidi Pupuk di 2025
Business matching ini sejalan dengan program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang bertujuan mendukung inklusi keuangan di Sumatera Selatan.
Rencana ekspor perdana kopi Sumsel tahun 2025 ini merupakan ekspor perdana melalui ekosistem industri jasa keuangan di provinsi Sumatera Selatan.
Ekspor perdana menandai rencana aksi yang akan dilakukan evaluasi, monitoring, dan kontinuitas ekspor ke pasar internasional yang potensial.
Langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Stimulus Ekonomi Rp 38,6 Triliun Bakal Disalurkan Pemerintah Pada 2025 Ini, Simak Apa Saja Jenisnya!
BACA JUGA:Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Indonesia Siap Kolaborasi Sektor Strategis
“Dengan dukungan penuh dari seluruh pihak, kami optimis kopi Sumatera Selatan dapat menjadi komoditas unggulan yang diakui di pasar internasional, sekaligus memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani dan masyarakat,” ungkap Arifin Susanto, Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan.