Begitu juga dengan beban umum dan administrasi yang turun 11,9 persen menjadi Rp203,3 miliar dari sebelumnya sebesar Rp230,8 miliar dibandingkan periode tahun lalu.
BACA JUGA:Sobat Aksi Ramadan 2025, 41 Relawan Bukit Asam Menebar Kebaikan di Tanjung Enim
Beban keuangan juga mengalami penurunan signifikan sebesar 20 persen menjadi Rp78,85 miliar dari sebelumnya Rp98,60 miliar dibandingkan periode tahun lalu.
“Hasilnya, SMBR mampu mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp129,25 miliar, angka ini meningkat 6,3 persen dibandingkan laba bersih di tahun 2023 yang senilai Rp121,57 miliar,” ungkap Hari.
Pencapaian ini didorong oleh strategi cost leadership melalui operational excellence, yang mencakup peningkatan performa peralatan, optimalisasi supply chain.
Serta efisiensi di seluruh lini operasional.
BACA JUGA:Kabar Baik! Pemerintah Hapuskan Sanksi Terlambat Bayar dan Lapor SPT Tahunan
“Selain itu, kami juga terus mengembangkan sumber pendapatan baru dan memperkuat sinergi dengan SIG sebagai induk usaha,” katanya.
Selain pertumbuhan kinerja bisnis, SMBR terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan.
SMBR mencatatkan pencapaian signifikan dengan berhasil menurunkan emisi karbon menjadi 561,5 kg CO2/Ton Cement Equivalent (Cem) dari sebelumnya 577,4 kg CO2/Ton Cem pada tahun 2023.
Penurunan emisi ini didukung oleh peningkatan pemanfaatan bahan bakar alternatif (Alternative Fuel & Raw Material/AFR), yang mencapai 9.401 ton.
BACA JUGA:Kemenkeu dan BI Sepakat Penerbitan dan Pembelian SBN Pemerintah dari Pasar Sekunder pada 2025
BACA JUGA:Aplikasi Coretax Bermasalah, DJP Pastikan Tidak Ada Denda Jika Telat Terbitkan Faktur Pajak
Atau tumbuh 41 persen dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 6.661 ton, serta penurunan faktor klinker total menjadi 67,2 persen dari sebelumnya 68,6 persen.