Berkat upaya tersebut, SMBR berhasil meraih PROPER Hijau Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Lebih dari sekadar pencapaian lingkungan, keberhasilan SMBR dalam menurunkan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi juga membawa manfaat finansial bagi perusahaan.
Sebagai penerima fasilitas kredit sindikasi Sustainability-Linked Loan (SLL), SMBR mendapatkan insentif berupa potensi penurunan beban bunga pinjaman bank.
BACA JUGA:Kabar Gembira! Jelang Lebaran Tiket Pesawat Kelas Ekonomi Dapat Insentif PPN dari Pemerintah
Dalam skema ini, pencapaian target keberlanjutan, seperti pengurangan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi alternatif, berkontribusi terhadap penurunan suku bunga kredit.
Sehingga membantu efisiensi biaya keuangan perusahaan.
Penurunan emisi karbon ini tidak lepas dari strategi SMBR dalam meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif.
Serta menurunkan faktor klinker, yang berkontribusi signifikan terhadap efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan.
BACA JUGA:Jangan Sampai Terlewat! Ini Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nyepi dan Idulfitri 2025
BACA JUGA:Kemenhub Tambah Kuota Mudik Gratis 2025, Siapkan 1.538 Tiket Untuk Rute Baru
Upaya ini sejalan dengan komitmen SMBR dalam penerapan ESG.
“Di mana kami terus berinovasi dalam teknologi ramah lingkungan serta mendorong penggunaan energi terbarukan untuk mendukung terciptanya industri semen yang berkelanjutan,” jelasnya.
Selain manfaat bagi lingkungan, strategi ini juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi biaya dan penguatan struktur keuangan SMBR.
Hari menambahkan saat ini, SMBR tengah merencanakan pembangunan fasilitas produksi bata interlock brick presisi sebagai bagian dari inovasi semen hijau.
BACA JUGA:Mudik Gratis! Pegadaian Kanwil III Sumbagsel Fasilitasi 197 Pemudik Menuju 4 Kota Tujuan