TAIWAN, PALPRES.COM - Taiwan mengundang dunia untuk “chip in with Taiwan”, atau mengakui peran dan kontribusi negara itu di panggung global.
Karena hanya dengan bekerja sama, dapat tercipta suatu kawasan Indo-Pasifik dan dunia dengan masa depan yang lebih damai dan makmur.
Demikian diungkap Lin Chia-lung adalah Menteri Luar Negeri Republik of China (Taiwan).
Menurut Lin Chia-lung, saat ini dunia menghadapi ketidakpastian dan tantangan yang semakin meningkat, mulai dari konflik yang berkepanjangan serta kemunduran demokrasi dan disinformasi global, sementara rezim otoriter semakin sering menggunakan taktik abu-abu (gray-zone) yang melemahkan tatanan internasional berbasis aturan.
BACA JUGA:Wajib Kunjungi! Taiwan Travel Fair di Jakarta Bawa Pesona Romantis yang Memikat
Dalam lingkungan global yang rapuh itu perdamaian tidak bisa dianggap remeh.
Negara-negara demokrasi harus bersatu untuk memperkuat ketahanan dan menjaga nilai-nilai bersama.
Kunci Indo-Pasifik
“Dalam kaitan ini, Taiwan adalah pemain kunci di kawasan Indo-Pasifik. Berada di garis depan rantai pulau pertama Indo-Pasifik, Taiwan menjadi benteng melawan ekspansi otoriter,” jelas Lin Chia-lung.
BACA JUGA:Usung ‘Waves of Wonder’ di IIE 2025, Taiwan Pamer Pesona Lingkungan Ramah Muslim
BACA JUGA:5.000 Peserta Meriahkan ‘Taiwan Excellence Happy Run’, Cek Keseruannya
Tidak dapat dipungkiri, Taiwan juga berkontribusi besar pada stabilitas dan kemakmuran melalui perekonomian yang tangguh dan ekosistem semikonduktornya.
Dengan ekonomi terbesar ke-21 di dunia, Taiwan memimpin dalam bidang kecerdasan buatan dan semikonduktor, dengan memproduksi lebih dari 60 persen cip dunia dan 90 persen cip tercanggih.
Kekuatan ekonomi ini mendorong pertumbuhan global dan menjadikan Taiwan mitra yang tak tergantikan bagi pembangunan dunia di berbagai bidang. Taiwan pun bertekad mempertahankan nilai-nilai demokrasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Pemerintahan Presiden Lai Ching-te tahun lalu meluncurkan Empat Pilar Perdamaian yang mencakup peningkatan anggaran pertahanan dan ketahanan masyarakat. Taiwan tidak mencari konflik dengan Tiongkok, tetapi tetap mendorong Beijing untuk melanjutkan dialog berdasarkan kesetaraan,” papar Lin Chia-lung.