Airlangga menyebut bahwa inklusi keuangan tidak hanya soal angka, tetapi juga soal literasi dan pemerataan.
BACA JUGA:Menemukan Konsistensi Juventus di Antara Tim Papan Atas Serie A
BACA JUGA:Prediksi Spanyol vs Georgia: Preview dan Susunan Pemain Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Meski tingkat inklusi kita sudah mencapai 92,74 persen, namun tingkat literasi masih perlu ditingkatkan,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya edukasi keuangan berbasis syariah untuk menjangkau pelaku UMKM di berbagai daerah.
Lebih lanjut, Airlangga memberikan apresiasi kepada daerah-daerah yang telah berhasil membentuk TPAKD aktif, termasuk Sumatera Selatan.
“Daerah seperti Sumsel patut dijadikan contoh karena mampu mengintegrasikan program ekonomi daerah dengan akses keuangan nasional,” tambahnya.
BACA JUGA:Prediksi Spanyol vs Georgia: Preview dan Susunan Pemain Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Susunan Pemain Portugal vs Irlandia dan Prediksi Skor Laga Kualifikasi Piala Dunia
Keberhasilan Sumsel meraih penghargaan ini tidak lepas dari konsistensi Pemprov dalam menjalankan misi pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Program Seratus Ribu Sultan Muda, misalnya, menjadi simbol pemberdayaan ekonomi generasi muda yang produktif dan berdaya saing.
TPAKD sendiri dibentuk sebagai forum koordinasi lintas sektor untuk mempercepat akses keuangan di daerah, agar seluruh masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh layanan keuangan formal.
Penghargaan TPAKD Award 2025 menjadi bukti nyata bahwa visi besar Gubernur Herman Deru dalam membangun Sumsel yang berdaya ekonomi tinggi telah berjalan di jalur yang tepat.
BACA JUGA:Dana Transfer Daerah Dipangkas, Wabup PALI Optimis Pembangunan Tak Terhambat
BACA JUGA:Ike Muchendi Luncurkan Buku Edukasi 'Yuk Gotong Royong', Dapat Apresiasi dari Duta Literasi Sumsel
Dengan capaian ini, Sumsel tidak hanya membuktikan diri sebagai provinsi yang unggul dalam inovasi keuangan daerah, tetapi juga sebagai pionir pembangunan ekonomi inklusif di kawasan Sumatera.