Setelah Pandemi, Sekolah Tak Kembali Sama: Keterbatasan Instruktur dan Krisis Pembelajaran yang Terlupakan

Rabu 15-10-2025,12:14 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Artikel berjudul ‘Setelah Pandemi, Sekolah Tak Kembali Sama: Keterbatasan Instruktur dan Krisis Pembelajaran yang Terlupakan’ ditulis oleh Sarafuddin, S.Pd.,M.Pd, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi

 

Sekolah Dibuka, Tapi Belajar Belum Pulih

Pandemi COVID-19 memang sudah berlalu, tetapi dampaknya terhadap dunia pendidikan masih membekas dalam. 

Di banyak sekolah dasar di Indonesia, terutama di wilayah dengan sumber daya terbatas, proses belajar mengajar belum sepenuhnya pulih.

Anak-anak kembali ke kelas, tetapi kemampuan dasar mereka tertinggal jauh.

Fenomena ini dikenal sebagai learning loss, dimana hilangnya kemampuan belajar yang seharusnya dicapai siswa karena gangguan pembelajaran berkepanjangan. 

Namun, ada satu faktor penting yang sering luput dibahas yaitu keterbatasan instruktur dan tenaga pengajar yang mampu memulihkan kembali ketertinggalan itu. 

Krisis pembelajaran tidak hanya soal siswa yang tertinggal, tetapi juga tentang guru yang kelelahan, kewalahan, dan kekurangan dukungan.

Guru di Garis Depan, Tapi Minim Bekal

Selama pandemi, guru dituntut beradaptasi dengan cepat terhadap pembelajaran daring. 

Setelah pandemi, mereka dihadapkan pada tantangan baru yakni bagaimana mengejar ketertinggalan siswa yang selama dua tahun kehilangan ritme belajar.

Sayangnya, tidak semua guru siap dengan peran pemulihan ini.

Banyak yang belum memiliki strategi pedagogis untuk mendeteksi kesenjangan kemampuan siswa, apalagi untuk menanganinya. 

Pelatihan pascapandemi sebagian besar berhenti di tataran administratif  bukan penguatan kapasitas nyata dalam menghadapi learning loss.

Guru berada di garis depan, tapi tanpa perisai. 

Akibatnya, upaya memulihkan pendidikan berjalan lambat, bahkan tidak merata antar wilayah.

Ketimpangan yang Semakin Lebar

Kategori :