Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2025: Ekspansi Berlanjut, Optimisme Pelaku Usaha Semakin Meningkat

Selasa 02-12-2025,22:56 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Namun ekspansi sektor ini melambat, karena curah hujan yang tinggi di beberapa daerah dan adanya regulasi beberapa Pemda yang membatasi penambangan pasir.

Selanjutnya, beberapa sektor seperti industri pengolahan, hotel dan restoran, perdagangan, serta pengangkutan mengalami perlambatan atau kontraksi akibat normalisasi permintaan pasca HBKN, kenaikan harga input, daya beli masyarakat yang masih lemah, serta persaingan usaha yang semakin ketat.

Sektor jasa-jasa masih mencatat ekspansi karena aktivitas pekerja dan pelajar kembali normal.

BACA JUGA:BRI Tunjukkan Kualitas Contact Center, Raih 1st Runner Up di TBCCI 2025

BACA JUGA:Hingga Kuartal III 2025, BRI Insurance Catatkan Laba Rp467 Miyar

Adapun, pada Q3-2025 tercatat Indeks Sentimen pebisnis UMKM berada di angka 111,9, menandakan lebih banyak pelaku usaha yang memberikan penilaian “baik” dibanding “buruk”.

Ekspektasi pelaku UMKM untuk kuartal IV 2025 juga diketahui menguat mencapai 134,8 dari kuartal sebelumnya yang hanya 133,3 poin, ditunjang oleh keyakinan terhadap prospek sektor usaha, prospek usaha responden, serta prospek perekonomian nasional.

Dengan kondisi bisnis UMKM yang masih ekspansif, serta prospek perekonomian yang diperkirakan makin membaik ke depan, pebisnis UMKM tetap memberikan penilaian yang tinggi terhadap kemampuan pemerintah menjalankan tugas-tugas utamanya, yang tercermin pada IKP yang tetap tinggi di 121,1.

Metodologi Survei

BACA JUGA:BRI Borong 4 Penghargaan di Indeks52, Tegaskan Posisi Sebagai Emiten Unggulan

BACA JUGA:Dirut BSI Turun Langsung, Serahkan Bantuan kepada Masyarakat Aceh

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM Bank Rakyat Indonesia dilaksanakan oleh BRI Research Institute pada 21 September sampai dengan 4 Oktober 2025.

Survei ini melibatkan 7.064 responden, yang merupakan debitur UMKM BRI dari berbagai sektor ekonomi dan tersebar di 33 provinsi di Indonesia.

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode stratified systematic random sampling yang dapat merepresentasikan keberagaman sektor usaha, wilayah provinsi, dan skala usaha dari pelaku UMKM.

Nilai indeks di atas 100 menunjukkan bahwa persepsi positif lebih dominan dibandingkan persepsi negatif.

BACA JUGA:RESMI! BSI Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas

BACA JUGA:BSI Konsisten Akselerasi UMKM Naik Kelas, Segmen SME Tumbuh 12,20 Persen

Kategori :