Seluruh proses ini didukung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang membantu efisiensi biaya produksi dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Gunakan Mobile SPBU dan Set Tabung Mini untuk Salurkan BBM ke Masyarakat
Program ini tidak hanya berdampak ekologis, tetapi juga sosial-ekonomi.
Kelompok Pokdakan kini mampu memproduksi pakan dan benih secara mandiri, menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.
Kesadaran masyarakat terhadap konservasi ikan belida pun meningkat. Nilai Social Return On Investment (SROI) program ini tercatat 1,44, artinya setiap investasi menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi yang berlipat.
Beyond Compliance
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Dukung Stabilitas Energi, Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pemerintah Aceh
BACA JUGA:Suplai BBM dan LPG di Aceh Berangsur Normal, Pertamina Patra Niaga Tegaskan Komitmen
General Manager Kilang Pertamina Plaju, Hermawan Budiantoro menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus melampaui sekadar kepatuhan terhadap regulasi.
“Kami tidak hanya ingin menjadi perusahaan yang taat regulasi, tetapi juga menjadi bagian dari solusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Hermawan.
Partisipasi aktif Kilang Pertamina Plaju dalam PROPER juga menjadi wujud konsistensi perusahaan dalam menerapkan tata kelola bisnis beyond compliance.
Sejak 2013 hingga 2021, Kilang Pertamina Plaju meraih PROPER Hijau sembilan tahun berturut-turut, lalu meraih PROPER Emas pada 2022, 2023, dan kini 2024.
BACA JUGA:Pertamina Pastikan Ketersediaan BBM dan LPG di Aceh, Sumut dan Sumbar Wilayah Terdampak Bencana
BACA JUGA:Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Pemulihan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Hal ini, sejalan dengan pernyataan Gubernur Herman Deru, menjadi bukti bahwa kepedulian lingkungan dan integritas perusahaan berjalan seiring.
“Yang terpenting bukan hanya meraih penghargaan, tetapi bagaimana kita konsisten menjaga lingkungan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang,” pungkas Herman Deru. ***