Rumah Pintar KBA Jorong Tabek Jadi Pusat Ekonomi Sirkuler dan Desa Wisata Edukasi
Rumah Pintar KBA Jorong Tabek Jadi Pusat Ekonomi Sirkuler dan Desa Wisata Edukasi --Dok Istimewa
Produksi tersebut dengan melibatkan 20 kepala keluarga, serta mendapatkan hasil harian 10-20 kg dan bisa mencapai 50 kg/hari jika pasar tersedia.
Produksi bulanan optimal mencapai 1.500 kg, produk ini memiliki ciri khas seperti kadar gula tinggi, tekstur halus, kualitas premium.
Dengan akses pasar yang lebih luas dan dukungan teknologi, produksi dan pendapatan dari sektor ini dapat meningkat signifikan dalam waktu dekat.
BACA JUGA:KEPUTUSAN FINAL! Honorer Non Database Tidak Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu 2025
BACA JUGA:KADO MANIS HUT RI! Guru Dapat Insentif Studi S-1 Hingga Kesejahteraan Tenaga Honorer
Rumah Maggot dan Bank Sampah, Inovasi Pengelolaan Limbah Terintegrasi
Sejak 2021, KBA Jorong Tabek menjalankan Rumah Maggot, tempat pengolahan limbah organik dari produksi gula semut dan aktivitas rumah tangga.
Limbah ini digunakan sebagai media tumbuh larva maggot yang kemudian dimanfaatkan sebagai pakan ikan di kolam KBA.
Selain itu, bank sampah mengelola limbah nonorganik seperti botol plastik, logam, dan kemasan makanan.
BACA JUGA:Lebih Selektif! Kemensos Pastikan Pencairan Bansos PKH BPNT Tahap 3 Gunakan DTSEN
Setiap setoran masyarakat dicatat dalam buku tabungan sampah dan dapat diuangkan sewaktu-waktu.
Untuk sebagian hasil penjualan sampah akan kembali ke warga dan sebagian lagi digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas umum, pendidikan, dan kegiatan sosial.
Kolam Ikan KBA, Sarana Rekreasi dan Penghasil Dana Sosial
Kolam ikan yang dikelola masyarakat bukan sekadar tempat rekreasi, tapi juga bagian dari ekosistem ekonomi sirkuler Jorong Tabek.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
