Banner Honda PCX

Perkuat Ketahanan Pangan, PTBA Bagikan 3.500 Bibit Cabai untuk Kelompok Tani di Sawahlunto

Perkuat Ketahanan Pangan, PTBA Bagikan 3.500 Bibit Cabai untuk Kelompok Tani di Sawahlunto

Perkuat Ketahanan Pangan, PTBA Bagikan 3.500 Bibit Cabai untuk Kelompok Tani di Sawahlunto-PTBA-

Namun, pada awal triwulan III, curah hujan yang mulai meningkat diperkirakan mendorong pemulihan produksi hingga 10–12 persen, termasuk di daerah penghasil seperti Sawahlunto dan Tanah Datar.

Kondisi tersebut juga berdampak pada fluktuasi harga.

BACA JUGA:Transformasi PETI 2025: PTBA Sukses Dorong Kemandirian Petani Puyuh dan Cabai di Desa Darmo

BACA JUGA:Dukung Aksi Iklim Berkelanjutan, PTBA Raih Penghargaan Pembina Desa Proklim 2025

Harga cabai merah di Sumbar naik 54,50 persen (month to month) pada September 2025 dan menjadi penyumbang utama inflasi provinsi sebesar 4,22 persen.

"Dengan masuknya musim hujan dan dimulainya kembali aktivitas tanam, pemanfaatan pupuk dan bibit subsidi bisa optimal sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK)," kata Henni.

Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menyampaikan apresiasi terhadap sinergi antara PTBA dan kelompok tani yang dinilai memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

"Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat seperti ini adalah model pembangunan yang kita dorong. Ketahanan pangan bukan hanya tentang produksi, tapi juga kemandirian ekonomi masyarakat," jelas Riyanda.


Perkuat Ketahanan Pangan, PTBA Bagikan 3.500 Bibit Cabai untuk Kelompok Tani di Sawahlunto-PTBA-

BACA JUGA:Langkah Strategis PTBA Percepat Pembangunan Jalur Angkutan Batu Bara Tanjung Enim – Kramasan

BACA JUGA:Jaga Jejak Sejarah Bangsa, PTBA Raih Penghargaan ANRI 2025

Ia menambahkan, langkah tersebut sejalan dengan visi Astacita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan kemandirian pangan nasional dan penguatan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal sebagai prioritas pembangunan nasional.

Pemkot Sawahlunto, sambungnya, juga memperkuat pelatihan, pendampingan wirausaha tani, dan integrasi akses pasar hasil hortikultura agar memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat.

“Dengan pengawasan berkelanjutan dan dukungan lintas sektor, Sawahlunto diharapkan menjadi salah satu model kota pascatambang yang produktif dan tangguh, di mana industri dan masyarakat tumbuh bersama dalam harmoni sosial, ekonomi, dan lingkungan,” tutup Riyanda. ***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait