Taiwan Minta Dukungan Indonesia dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB, Ini Alasannya
John Chen, Representative Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Indonesia-TETO-
Masyarakat Indonesia dan Taiwan memiliki hubungan yang erat, namun untuk menghadapi tantangan yang diakibatkan oleh perubahan iklim, dibutuhkan pemerintah dari kedua negara untuk saling bergandengan tangan.
Pemerintah Taiwan bersedia bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk merumuskan strategi khusus dalam menanggapi krisis iklim serta mengatasi ancaman dan dampak dari iklim ekstrem terhadap kehidupan dan harta benda dari masyarakat kedua negara.
Taiwan sebagai negara maju di bidang ekonomi dan inovasi teknologi mempunyai kemampuan dalam energi terbarukan, adaptasi iklim, dan inovasi teknologi rendah karbon.
Taiwan juga dapat memberikan dukungan kuat bagi tata kelola iklim di Indonesia dan negara-negara lain di seluruh dunia.
BACA JUGA:Keliru Interpretasi Resolusi PBB, Taiwan Minta Indonesia Waspadai Tiongkok
BACA JUGA:Jalin Hubungan dengan Indonesia, Ini yang Diharapkan Taiwan
Selain ingin berpartisipasi, Taiwan memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk berkontribusi dalam respons global terhadap perubahan iklim.
Perubahan iklim tidak membedakan siapa pun.
Oleh karena itu mekanisme seperti UNFCCC dan Persetujuan Paris yang dibentuk sebagai respons terhadap perubahan iklim tidak sepatutnya membedakan Taiwan hanya karena alasan politik.
Taiwan seharusnya diberikan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam mekanisme respons terhadap perubahan iklim seperti UNFCCC dan Persetujuan Paris.
BACA JUGA:Belum Bisa Gabung WHO, Taiwan Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia
BACA JUGA:Arti Penting Taiwan dalam Upaya Global Menghadapi Pandemi di Masa Depan
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dan komunitas internasional untuk mendukung Taiwan yang “profesional, pragmatis, dan konstruktif” agar dapat berpartisipasi dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB UNFCCC COP29 yang digelar 11 - 22 November di Baku, Azerbaijan agar Taiwan dan komunitas internasional dapat bekerja bersama menuju dunia Net-Zero," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: smsi
