Banner Honda PCX

GARANG! Kopasgat Unjuk Kebolehan Terjun Militer HAHO

GARANG! Kopasgat Unjuk Kebolehan Terjun Militer HAHO

Denmatra 2 Kopasgat saat mendukung latihan penerjunan HAHO Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) 2 Pasmar 2 di Malang-Tangkapan Layar X @Puspen_TNI-Pusat Penerangan TNI

Terjun payung HAHO digunakan dalam penyisipan rahasia personel militer (umumnya pasukan operasi khusus) ke wilayah musuh, dalam keadaan di mana sifat rahasia suatu operasi dapat terganggu oleh suara keras parasut yang terbuka di ketinggian rendah.

BACA JUGA:Unjuk Naluri Tempur di Atas KRI Sultan Iskandar Muda-367, Cek Kesigapan Prajurit TNI AL

BACA JUGA:2 Kapal Perang Canggih Buatan Italia Siap Perkuat TNI AL, Cek Spek Gaharnya!

Lompatan HAHO juga memungkinkan jarak tempuh yang lebih jauh karena waktu di bawah kanopi yang lebih lama, sehingga memungkinkan jarak tempuh lebih dari 40 mil (64 km).

Dalam latihan HAHO yang umum, penerjun payung akan melompat dari pesawat dan menggunakan parasut segera setelah keluar dari pesawat. 

Kompas dan GPS sebagai Panduan

Penerjun payung akan menggunakan kompas atau perangkat GPS sebagai panduan, saat terbang sejauh 30 mil atau lebih (50 kilometer). 

BACA JUGA:Upaya Penyelundupan CPMI Ilegal ke Malaysia Digagalkan TNI AL, Begini Modusnya

BACA JUGA:Mantap! TNI AL Gagalkan Pengiriman Kajengking Kering Ilegal, Segini Jumlahnya

Penerjun payung harus menggunakan titik arah dan fitur medan untuk menavigasi ke zona pendaratan yang diinginkan, dan mengoreksi jalur mereka untuk memperhitungkan perubahan kecepatan dan arah angin. 

Jika dikerahkan sebagai satu tim, tim akan membentuk tumpukan saat mengudara dengan parasut mereka. 

Biasanya, penerjun di posisi terendah akan mengatur jalur perjalanan dan bertindak sebagai pemandu bagi anggota tim lainnya. 

Penyisipan HAHO (tidak termasuk pelatihan) dimaksudkan untuk dilaksanakan pada malam hari.

BACA JUGA:Gagalkan ‘Illegal Smugling’ dari Timor Leste, Prajurit TNI AL Lakukan Ini

BACA JUGA:Jelang Akhir Tahun, TNI AD Tembakkan Astros II MK 6, Cek Spek Gaharnya!

Charles "Nish" Bruce saat berada di Pasukan Khusus Inggris (22 SAS), berperan penting dalam uji coba awal dan pengembangan taktik HAHO yang sekarang secara rutin digunakan sebagai penyisipan konflik untuk pasukan khusus.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: