Banner Honda PCX

Catat! Pendaftaran RDKK Pupuk Subsidi Dibuka Mulai 6-18 Maret 2025

Catat! Pendaftaran RDKK Pupuk Subsidi Dibuka Mulai 6-18 Maret 2025

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia telah membuka kesempatan kepada seluruh petani untuk mendaftar pada elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) guna mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi tahun anggaran 20--

Agar petani singkong bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, terlebih dahulu harus tergabung dalam kelompok tani (poktan).

Syarat lainnya wajib menggarap lahan singkong maksimal dua hektare.

Apabila keduanya sudah dipenuhi, petani singkong dapat mendaftar ke dalam e-RDKK.

BACA JUGA:Karya UMKM Binaan Pupuk Indonesia Ramaikan Panggung JFW 2025, Hadirkan Koleksi Kain Songket Palembang

Petani singkongnya dapat mendaftar ke dalam e-RDKK dengan menyerahkan data pribadi ke ketua poktan, seperti fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Selanjutnya ketua poktan inilah yang menyampaikan data anggota kelompoknya ke PPL atau BPP.

“Penebusannya juga sama dengan petani lainnya. Petani singkong terdaftar nantinya cukup membawa KTP ke kios resmi untuk melakukan penebusan,” jelasnya.

Lebih lanjut Wijaya mengungkapkan, tahun 2025 ini Pemerintah mengalokasikan pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton untuk sepuluh komoditas.

BACA JUGA:Karya UMKM Binaan Pupuk Indonesia Ramaikan Panggung JFW 2025, Hadirkan Koleksi Kain Songket Palembang

Rinciannya pupuk Urea 4,63 juta ton, NPK Phonska 4,27 juta ton, NPK Formula Khusus Kakao 147,8 ribu ton, dan pupuk organik sebanyak 500 ribu ton. 

Sementara itu, petani singkong dalam skema pupuk bersubsidi mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska formulasi 15-10-12.

Dengan demikian total alokasi pupuk NPK Phonska sebanyak 4,27 juta ton ini diperuntukkan bagi singkong beserta komoditas lainnya.

"Pupuk Indonesia siap menjalankan amanah menyalurkan pupuk bersubsidi untuk komoditas singkong. Dengan adanya pupuk bersubsidi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, membantu mengembangkan industri singkong tanah air, serta mendorong terwujudnya swasembada pangan nasional," pungkas Wijaya.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait