Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Majelis Kesehatan Dunia, Ini Penyebabnya
Bruce Hung, Kepala Perwakilan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) untuk Indonesia-TETO-
TAIWAN, PALPRES.COM – TAIWAN dinta dukungan Indonesia di Majelis Kesehatan Dunia (WHA).
Pasalnya, Tiongkok terus memutarbalikkan dua resolusi, yaitu Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2758 dan Resolusi WHA25.1.
Sementara, kedua resolusi tersebut samasekali tidak menyebutkan Taiwan atau Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok.
Demikian ditegaskan Bruce Hung, Kepala Perwakilan Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) untuk Indonesia.
BACA JUGA:Peringatan 30 Tahun Sistem Asuransi Kesehatan Nasional, Taiwan Tingkatkan Kesetaraan Kesehatan
BACA JUGA:Taiwan Gencar Promosikan Pariwisata di 3 Kota Besar Indonesia, Cek Lokasinya
Menurut Bruce Hung, Taiwan selama ini terus berpartisipasi aktif dalam isu-isu kesehatan global dan berkomitmen mendukung sistem kesehatan global, sebab kerjasama global semakin menjadi kunci dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan.
Maka, jika Taiwan bisa berpartisipasi aktif dalam Majelis Kesehatan Dunia (WHA) serta dalam pertemuan, kegiatan, dan mekanisme yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diharapkan lebih banyak negara dapat mencapai tujuan cakupan kesehatan universal yang dicanangkan WHO.
Sampai sejauh ini WHO masih memimpin pembangunan kesehatan masyarakat global dan merupakan organisasi internasional penting yang menjunjung tinggi hak kesehatan semua orang.
Kendati demikian, Tiongkok terus memutarbalikkan dua resolusi, yaitu Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2758 dan Resolusi WHA25.1.
BACA JUGA:Taiwan Luncurkan 4 Tema Pariwisata Unggulan, Jelajahi Keindahan Tak Terlupakan!
BACA JUGA:Kemlu Taiwan Gelar Pekan Kesetaraan Gender di New York, Mantan Presiden Tsai Beri Kejutan Ini
Kenyataannya, kedua resolusi tersebut samasekali tidak menyebutkan Taiwan atau Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok.
Resolusi itu juga tidak memberikan hak kepada Republik Rakyat Tiongkok untuk mewakili Taiwan di WHO, sehingga jika terus mengecualikan Taiwan, WHO tidak hanya mengabaikan hak kesehatan 23 juta rakyat Taiwan, tetapi juga menghambat upaya pencegahan, kesiapan, dan penanganan global terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional.
Mitra di Kawasan Indo-Pasifik
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: smsi
