Kisah Ajax Amsterdam - Satu dari Sepuluh Klub dengan Koleksi Trofi Terbanyak

BACA JUGA:Antonio Conte: Perebutan Scudetto Antara Napoli dan Inter Memberikan Tekanan yang Baik

"Skuad ini penuh dengan karakter-karakter hebat dengan mentalitas yang kuat yang menginspirasi dan memotivasi rekan-rekan satu tim untuk memberikan 100 persen sepanjang pertandingan. 

Selain itu, Farioli memberikan 100 persen di pinggir lapangan selama 90 menit penuh."

"Farioli juga berpikir dalam hal 'starter' dan 'finisher' pemain yang bisa memulai pertandingan dan mereka yang bisa menutupnya. Dia selalu memiliki rencana permainan untuk 90 menit penuh. Jika keadaan tidak berjalan sesuai rencana, pemain seperti Weghorst atau Traoré bisa masuk sebagai pengganti dan membuat perbedaan, karena mereka mampu menciptakan sesuatu dari tidak ada. Setiap pemain merasa penting, yang mendorong mereka untuk memberikan yang terbaik sampai peluit akhir."

Untuk mengatasi jadwal yang padat, Farioli meminta pemainnya untuk berlari lebih banyak daripada yang biasa mereka lakukan selama pramusim, sementara dia juga memberikan waktu liburan yang lebih lama kepada pemain-pemain internasionalnya.

BACA JUGA:Alaves 0-1 Real Madrid: Camavinga Jarang Cetak Gol, Jadi Penentu Saat Mbappe Dikartu Merah

BACA JUGA:Fernandes Frustrasi Setelah Kalah dari Newcastle 'Manchester United Tidak Pernah Hancur Seperti Ini'

Dia juga menunjuk Martijn Redegeld sebagai Kepala Topsport untuk memastikan pemain makan lebih baik, dan Francisco Molano sebagai pelatih pemulihan yang dipercaya untuk mempercepat proses rehabilitasi pemain yang cedera.

Sementara berbagai jurnalis Belanda meremehkannya sebagai orang luar yang naif, metode uniknya telah terbukti berhasil. 

Ajax awalnya tertinggal dari juara bertahan PSV Eindhoven pada hari pertandingan ke-15, mereka berada di posisi ketiga dan sembilan poin di belakang PSV tapi mereka telah mengumpulkan momentum di tahun 2025 dan mencapai puncak performa.

Posisi Ajax Amsterdam di Eradivisie--fotmob

Mereka melakukannya berkat para pemain yang semakin familiar dengan taktik Farioli serta kontribusi dari pemain-pemain yang bergabung pada Januari seperti Oliver Edvardsen, Lucas Rosa, dan Matheus Magalhães.

BACA JUGA:Ethan Kohler: Bek Tangguh Keturunan Indonesia yang Bersinar di Jerman dan AS

BACA JUGA:Al-Nassr 2-1 Al-Riyadh: Dua Gol Ronaldo Pastikan Kebangkitan di Babak Kedua Liga Pro Saudi

Dan sementara PSV telah kehilangan momentum dalam beberapa minggu terakhir, tim Amsterdam ini telah melakukan serangan dan mengumpulkan 40 poin dari 42 poin yang mungkin, termasuk kemenangan 2-0 atas PSV pada 30 Maret.

Bahkan pelatih PSV Peter Bosz terpaksa mengakui bahwa dia seharusnya mengambil contoh dari buku Farioli dan memberikan waktu liburan yang lebih lama kepada pemain-pemain internasionalnya seperti Johan Bakayoko, Joey Veerman, dan Jerdy Schouten.

Sumber: