Kisah Dua Raksasa Eropa - Inter Milan vs Paris Saint-Germain Jelang Pertempuran di Munich
Liga Champions Inter Milan vs Paris Saint-Germain--IG: @otan_maestro
Keseimbangan taktis, kerja sama tim, dan gaya menekan telah mendefinisikan perkembangan mereka di tahun 2025.
Sepanjang perjalanan mereka, mereka telah meraih tiga kemenangan penting, semuanya melawan tim-tim Inggris, yang semakin menunjukkan potensi dan ketangguhan mereka dalam menyerang.
Mereka bangkit dari ketertinggalan satu gol di leg pertama untuk mengalahkan Liverpool melalui adu penalti di Anfield, menyingkirkan Aston Villa, dan mengalahkan Arsenal untuk mencapai final.
Kemenangan atas Arsenal sangat mengesankan, karena klub asal London tersebut telah mengalahkan Real Madrid di perempat final dan sedang dalam performa terbaiknya.
BACA JUGA:Seberaa Besar Minat Presiden Barcelona Joan Laporta Pada Erling Haaland?
BACA JUGA:Barcelona Harus Lakukan Ini Jika Ingin Lamine Yamal Mendapat Nomor Punggung 10 dari Ansu Fati
PSG menunjukkan kemampuan yang mengesankan untuk beradaptasi, dengan bermain imbang 1-1 di London sebelum menang 3-1 di Parc des Princes, dengan Ousmane Dembele yang terus menerus menjadi ancaman, dan Gianluigi Donnarumma yang melakukan serangkaian penyelamatan krusial.
Perkembangan lini tengah PSG telah menjadi bagian penting dari musim yang kuat.
Fabian Ruiz tampil luar biasa sebagai deep-lying playmaker bersama Vitinha yang enerjik, yang telah memberikan tiga penyerang depan panggung untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Perekrutan Khvicha Kvaratskhelia dari Napoli merupakan sebuah langkah besar, menambahkan dimensi baru pada serangan PSG berkat kemampuan olah bolanya yang memukau dan mampu membuat pertahanan lawan keluar dari posisinya.
BACA JUGA:Manchester City 3-1 Bournemouth: Rodri Kembali Saat Penampilan Terakhir De Bruyne di Etihad
BACA JUGA:Jadwal Ballon d'Or 2025 Telah Diumumkan, Berikut Tanggal dan Lokasinya
Tiga penyerang depan PSG yang terdiri dari Kvaratskhelia, Dembele, dan Bradley Barcola telah membangun apa yang tampaknya merupakan pemahaman intuitif, menyatukan perpaduan antara kecepatan dan kemampuan teknis yang sulit dihentikan.
Selain itu, pergerakan ke depan dari mantan bek sayap Inter, Achraf Hakimi, juga menjadi komponen penting lainnya.
Pertarungan antara dua tim raksasa
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
