Honda

Hari Wayang Nasional Diperingati 7 November, Cek Asal Usul Wayang Palembang

Hari Wayang Nasional Diperingati 7 November, Cek Asal Usul Wayang Palembang

Wayang Palembang dimainkan dengan menggunakan bahasa Melayu Palembang, yang merupakan bahasa asli Palembang dan memiliki kemiripan dengan bahasa Jawa.-Dudy Oskandar-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES COM - Setiap tanggal 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Tahukah kamu, jika Palembang juga memiliki Wayang.

Namun, asal usul Wayang Palembang hingga saat ini belum bisa dipecahkan penggiat budaya di Palembang.

Selain belum adanya referensi yang terpercaya pelestari Wayang Palembang juga bisa dihitung dengan jari.

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri UIN Raden Fatah Palembang Dr Endang Rochmiatun M Hum berpendapat, keberadaan Wayang Palembang menunjukkan adanya pertemuan atau kontak budaya yang menciptakan akulturasi.

BACA JUGA:7 November Diperingati Hari Wayang Nasional, Yuk Kenali Perbedaan Wayang Palembang dengan Wayang Jawa

"Budaya translokal berbaur dengan budaya lokal sehingga menjelma dalam sebuah seni wayang," kata Dr Rochmiatun.

Diakuinya, naskah Wayang Palembang memang masih tersimpan di Perpustakaan Nasional maupun Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputra Dewa, termasuk keturunan dari dalang Palembang.

Namun informasi yang menunjukkan asal usul kesenian tersebut tidak tercantum dalam naskah tersebut.

"Salah satu informasi menyebutkan ada beberapa naskah wayang yang masih tersimpan di Royal Asiatic Society di Inggris bernama koleksi Raffles yang berasal dari Palembang Berdasarkan catatan di naskah tersebut ada salah satu naskah yang dimiliki oleh putra mahkota Sultan Mahmud Bahaudin yakni Sultan Mahmud Badaruddin," jelasnya.

BACA JUGA: Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November, Ini Pahlawan Nasional dari Sumsel

Meski sulit dipecahkan, beberapa sumber menyebutkan jika keberadaan Wayang di Palembang seiring dengan terbentuknya keraton Palembang oleh kerajaan di Jawa.

Korelasi dari hubungan tersebut bisa dilihat pada masa Arya Damar atau Ariodillah yang berkuasa di Palembang sekitar 15 masehi.

"Saat itu sudah ada seperangkat alat pertunjukan wayang dari Kerajaan Majapahit ke Kerajaan Palembang setelah Arya Damar masuk Islam," jelasnya.

Terlepas dari beberapa sumber tersebut sambung Dr Rochmiatun beberapa sumber banyak menunjukkan bahwa seni wayang bersumber dari adanya tradisi tulis yang menghasilkan karya sastra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: