Honda

Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November, Ini Pahlawan Nasional dari Sumsel

 Hari Pahlawan Diperingati Setiap 10 November, Ini Pahlawan Nasional dari Sumsel

Sultan Mahmud Badaruddin II, dr AK Gani dan AM Thalib, Pahlawan Nasioal dari Sumsel-Net-palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM – Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Saat itu, terjadi pertempuran hebat antara tentara Inggris yang diboncengi NICA Belanda melawan pejuang Indonesia yang merupakan gabungan tentara dan rakyat.

Pertempuan tersebut disebut sebagai palagan terhebat yang dialami Inggris setelah Perang Dunia II.

Selama seminggu Kota Surabaya menjadi lokasi pertempuran besar.

BACA JUGA:10 November Diperingati Hari Pahlawan Nasional, Berikut 6 Bandara Menggunakan Nama Pahlawan

Inggris sebagai salah satu pemenang Perang Dunia II tak menyangka, jika di Kota Surabaya mereka mengalami kerugian yang amat besar. 

Dari pihak Inggris ada 1.600 prajurit tewas, hilang, dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak maupun hancur.

Sementara dari pihak Indonesia, korban yang jatuh sebagai pahlawan tak kalah banyaknya.

Setidaknya 20 ribu rakyat Surabaya menjadi korban, dan 150 ribu orang terpaksa meninggalkan kota tersebut.

BACA JUGA:Pemkab Muba Gelar Rapat Persiapan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022

Karena itulah, maka setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Nah, pada setiap peringatan Hari Pahlawan, pemerintah memberikan anugerah gelar Pahlawan Nasional kepada figur-figur yang layak dan pantah mendapatkan gelar itu karena jasa-jasanya yang besar kepada negara.

Dari seluruh penjuru Indonesia, sejumlah figur pejuang sudah mendapat gelar tersebut, termasuk juga dari Sumatera Selatan.

Berikut pejuang asal Sumsel yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

BACA JUGA:Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan, Ini Harapan Bupati Panca

Sultan Mahmud Badaruddin II

Sultan Mahmud Badaruddin II dilarikan di Palembang pada 1767, dan meninggal di Ternate pada 26 September 1882.

Sultan Mahmud Badaruddin II merupakan pemimpin dari Kesultanan Palembang-Darussalam selama dua periode, yakni 1803-1813 dan 1818-1821.

SMB II menggantikan sang ayah Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803). 

Dalam masa pemerintahannya, SMB II bernama  Raden Hasan Pangeran Ratu ini beberapa kali memimpin pertempuran melawan Inggris dan Belanda.

BACA JUGA:Hormati Jasa Pahlawan, Pj Bupati Muba Bersama Forkopimda Lakukan Renungan Suci

Pertempuran yang sangat besar dikenal dengan nama Perang Menteng.

Pada 14 Juli 1821, Belanda berhasil menangkap SMB II dan keluarga serta mengasingkannya  ke Ternate.

Dr AK Gani

Semasa hidupnya, dr Adnan Kapau Gani atau dikenal dengan AK Gani pernah menjabat Menteri Kemakmuran dalam Kabinet III Sutan Sjahrir, dan salah satu wakil RI dalam perjanjian Linggarjati.

Selain itu, AK Gani juga menjadi Wakil Perdana Menteri Kabinet II Amir Sjarifuddin dan pada tahun 1949 menjadi Gubernur Sumatera Selatan. 

BACA JUGA:Bingkisan Rumah Zakat untuk Kakek Ibnu Hasjim Sang Pahlawan Bangsa

“Seluruh hidup dr AK Gai diabdikan untuk memimpin perjuangan melawan penjajah yang hendak menguasai Indonesia.

A.M Thalib

A.M Thalib adalah seorang mantan tokoh militer Indonesia, jurnalis dan  wirausahawan sukses.  

Dilahirkan di Palembang, 23 Februari 1922, A.M Thalib wafat di Jakarta pada 17 Juni 2000.

Semasa hidupnya, A.M Thalib sempat menjabat sebagai Kepala Penerangan Gubernur Militer Sumatra.

BACA JUGA: Kapolres Mura Ziarah ke Taman Makan Pahlawan

A.M Thalib mengangkat senjata melawan pasukan Belanda pada agresi militer di tahun 1949. 

Bersama rakyat, AM Thalib menghancurkan semua fasilitas yang bisa dimanfaatkan Belanda. 

A.M Thalib tak kenal lelah melawan serangan Belanda. 

Saat menjabat sebagai kepala Intel di militer, A.M Thalib menguasai radio setempat dan menyiarkan perang antara pejuang RI dan Belanda di Sumsel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: