Honda

BI Sumsel Dorong Peningkatan Kapasitas Ekonomi Berbasis Wisata dan Religi

BI Sumsel Dorong Peningkatan Kapasitas Ekonomi Berbasis Wisata dan Religi

PALPRES.COM- Selain menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, Bank Indonesia juga mengambil peran dalam mendorong kapasitas ekonomi, bersinergi dengan pemerintah daerah. Di Sumatera Selatan, Bank Indonesia senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk mengembangkan pariwisata, termasuk yang berbasis religi.

Sebagai wujud nyata pengembangan kapasitas ekonomi berbasis wisata dan religi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan antara lain memberikan bantuan renovasi sarana dan prasarana Wisata Bayt Al-Quran Al-Akbar dan bantuan pengembangan ekonomi pesantren kepada Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Kabupaten Ogan Ilir, dan Pondok Pesantren Sabilul Hasanah, Kabupaten Banyuasin. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody budi Waluyo, di Wisata Bayt Al-quran Al-Akbar pada Jumat, 10 Juni 2022.

Renovasi Wisata Bayt Al-Quran Al-Akbar diharapkan dapat mendorong ekonomi di Palembang dari sektor Pariwisata. Bayt Al-Quran Al-Akbar memiliki segudang potensi wisata religi untuk digaungkan karena memiliki keunikan yang tinggi. Wisata Bayt Al-Quran Al-Akbar memiliki jajaran seni pahatan Al-Quran berukuran besar yang tidak dimiliki oleh provinsi lain seharusnya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Selatan dan terus dikembangkan untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional.

Sementara dukungan kepada pondok pesantren dilakukan untuk mendukung perkembangan ekonomi syariah di Sumatera Selatan. Bank Indonesia senantiasa mendukung kemandirian pondok pesantren yang pada akhirnya dapat menjadi penggerak ekonomi di masyarakat sekitar.

Pada kegiatan yang sama, dilaksanakan juga pelantikan Pengurus Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) wilayah Sumatera Selatan. Hebitren sendiri merupakan wujud sinergi antarponpes untuk membangun ekosistem bisnis pesantren. Hebitren menjadi program strategis Bank Indonesia dalam pembangunan ekonomi dan keuangan syariah.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody budi Waluyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyaluran program sosial dilakukan secara sistematis dan terencana melalui berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat dan kepedulian sosial untuk mendorong terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

“Selanjutnya, dukungan kepada pesantren serta kelembagaan Hebitren, diharapkan dapat terus mendorong ekonomi pesantren dengan model bisnis, permodalan, dan akses pasar yang lebih baik sehingga ekonomi pesantren bisa lebih berdaulat, mandiri, dan berdaya saing. Hebitren harus mampu memainkan perannya dalam meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dengan pelaksanaan berbagai unit usaha produktif,”ungkap Dody.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Hebitren Nasional, KH. Moh. Hasib Wahab Chasbullah, menyampaikan bahwa inisiasi pembentukan Hebitren terjadi saat momentum sarasehan 110 Pondok Pesantren terpilih pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-6 di Jakarta, November 2019 lalu.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren, terdapat tiga fungsi pesantren yakni fungsi pendidikan, fungsi dakwah, dan fungsi pemberdayaan masyarakat. “Untuk itu, keberadaan hebitren diharapkan dapat membantu pesantren dalam menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat, dengan mendorong akselerasi penguatan ekonomi pesantren,”harapnya.

Sementara itu, Izzah Zen Syukri, Ketua Hebitren Sumatera Selatan menyampaikan bahwa sebagai program kerjanya, hebitren akan terlebih dahulu melakukan pemetaan potensi bisnis di pesantren di wilayah Sumatera Selatan. Selanjutnya akan dilaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas bekerja sama dengan instansi terkait.

“Sebagai contoh di Pondok Pesantren Muqimus Sunnah yang kami bina, melalui kerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan saat ini telah menjalankan usaha budidaya hidroponik dan produksi makanan beku,”pungkasnya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: