Honda

Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Keenam)

  Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Keenam)

Oleh Dudy Oskandar
(Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan)

TENTU saja pekerjaan pertama yang dihadapi Pemerintah, ialah menyusun kembali paduan tenaga Pemerintahan dan susunan bagian Pemerintahan, memulihkan pula semangat dan Pemerintahan R.I.

Sementara itu gerakan menentang negara boneka Sumatera Selatan mencapai puncaknya, sehingga R.I.S. musti menerima baik pembubaran itu dengan tiada bersyarat tanggal 17 Maret 1950.

Gubernur Isa bersama rombongannya berangkat menuju ke Palembang.

Mulai dari batas sampai ke Kota Palembang, rombongan ini disambut dengan gegap gempita dan gembira oleh rakyat yang padat berjajar pinggir di jalan di segala stasiun yang dilalui.

BACA JUGA:Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Kelima)

Dimana Gubernur Isa dan Residen Abdul Rozak mesti berbicara  di tengah rakyat yang gembira ria dan gemuruh memekikkan merdeka itu, di berbagai tempat dipanggul, dipeluk, dicium.

Sebagaimana ternyata dari teriakan dan poster-poster, Dr. Isa diterima bukan sebagai Komisaris R.I.S., tetapi sebagai Gubernur R.I. Sumatera Selatan.

Tanggal 18 Maret 1950 digelar upacara timbang terima negara boneka  Sumatera Selatan antara A Malik sebagai Wali Negara Sumatera Selatan, yang menyerahkan kepada  Gubernur Isa.

Pada tanggal 24 Maret oleh Pemerintah Pusat RIS, Negara Sumatera Selatan resmi dibubarkan  dan memasukkan daerahnya ke lingkungan R.I menjadi Propinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Keempat)

Negara Sumatera Selatan yang menjadi negara boneka itu, hanya meliputi sebagian besar Keresidenan Palembang saja.

Kejadian ini disusul dengan pembubaran Daerah Istimewa Bangka Belitung, dan penyerahannya terjadi pula pada tanggal 22 April 1950.

Dengan ini seluruh Sumatera Selatan yang pada suatu ketika seolah-olah  akan habislah, kembali pula daerahnya menurut sebagaimana mestinya.

Kekuasaan R.I. yang pada mulanya tinggal di-hutan-hutan  rimba-raya dan puncak-puncak  bukit dan gunung, kini kembali di-tengah-tengah  segala kota yang ramai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com