Honda

Efek La Nina, Musim Kemarau di Sumsel Diprediksi Datang Terlambat

Efek La Nina, Musim Kemarau di Sumsel Diprediksi Datang Terlambat

BATURAJA, PALPRES.COM – Musim kemarau di Provinsi Sumatera Selatan diprediksi datang terlambat lantaran efek fenomena La Nina.  

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Amzar Kristopa melalui Manager Pusdalops Gunalfi mengatakan, Sumsel mestinya sudah masuk musim kemarau pada Juni lalu. Namun hujan masih turun dengan intensitas bervariasi.

Diprediksi musim kemarau tahun ini akan datang terlambat. Hal ini lantaran adanya peningkatan curah hujan. Salah satunya diakibatkan oleh fenomena La Nina.

BACA JUGA:Masuk Musim Kemarau Waspada Karhutla

"Kondisi La-Nina lemah yang terjadi di awal tahun 2022 meningkat menjadi moderat pada awal bulan Maret hingga akhir Mei," kata Gunalfi, Selasa (5/7/2022).

Dijelaskannya, indeks ENSO pada dasarian kedua bulan Juni menunjukkan kondisi La Nina Lemah. BMKG memprakirakan kondisi ENSO netral akan berlangsung pada Juli hingga September 2022.

Faktor lainnya yang menyebabkan terlambatnya musim kemarau, jelas dia, Indeks Dipole Mode juga menunjukkan kondisi IOD nNegatif. BMKG memprakirakan kondisi IOD akan cenderung Netral–Negatif hingga Desember 2022.​

BACA JUGA:BPBD OKU Ingatkan Bahaya Banjir

Fenomena IOD Negatif mengindikasikan bahwa suhu permukaan laut di sekitar wilayah Indonesia, terutama di wilayah perairan Sumatera cenderung lebih hangat dibandingkan suhu permukaan laut di Pantai Timur Afrika.

"Akibatnya, massa udara yang membawa uap air terbawa ke wilayah Sumatera. Hal ini jelas akan meningkatkan pembentukan awan," paparnya.

Selain itu dari analisis pada tanggal 20 Juni 2022 menunjukkan, MJO aktif di fase 1 dan diprediksi tetap aktif di fase 1&2 sampai akhir dasarian III Juni. Kemudian tidak aktif di awal dasarian I Juli 2022.

Hal lainnya karena adanya Gelombang Rosby Ekuatorial dan Gelombang Kelvin di wilayah Indonesia. Adanya Gelombang Rosby dan Gelombang Kelvin mengindikasikan peluang terbentuknya awan hujan di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya. YEN

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: