Honda

Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketujuh)

  Surat-surat Herman Neubronner  van der Tuuk  di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketujuh)

OPINI publik di sini terasa lebih kuat ketimbang di Belanda, justru karena jumlah bangsa Eropa yang sangat sedikit.

Terlebih lagi bahwa orang-orang disini tidak ada habisnya mengikuti dengan penuh perhatian kejadian-kejadian di bidang politik.

Orang-orang di sini senang mendengar bahwa Keuchenius akan menjabat sebagai redaktur Nieuw Bataviasch Handelsblad (Majalah Perdagangan Batavia Baru).

Mijer tanpa e tahu benar untuk tidak bertindak sesuai arus yang sedang menjadi tren dalam hal ini.

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keenam)

Aku tidak tahu apa lagi yang harus aku tulis kepadamu.

Aku takut kau merasa bosan. Jangan berpikir bahwa suratmu akan membuat aku bosan.

Mungkin aku juga akan menulis surat buat Van der Burch.

Jika kau ingin mengirim surat kepadaku, tolong alamatkan ke Teluk Betung, daerah Lampung.

Salam hangat, juga kepada Van der Burch.

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kelima)

t.t.d.

H.N. van der Tuuk

Catatan

Surat ini ditujukan kepada, Dr. J. Roos, Amsterdam, vHoek van de Joode- Kerkstraat, Boven de Keulsche Waag (Amstel).

Stempel pos, Batavia 18 Agutus 1868; tiba (cap pos) di Amsterdam 4 Oktober 1868, dikirim lewat Marseille. J. Roos saat itu bekerja di Gymnasium di Amsterdam (Rouffaer 1909b:xiv). Arsip surat ini tersimpan di UBL-BPL 885 (5)

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keempat)

1. Lihat [Surat 1, catatan 1].

2. Yaitu bersama A.B. Cohen Stuart dan T.A.F. van der Valk, seperti yang tercantum dalam surat dari S. Coolsma kepada Lembaga Misionaris Belanda tertanggal 3 Agustus 1868 (Dewan Arsip untuk Misionaris Gereja Reformasi Belanda di Oegstgeest, lemari 13, file 9). Lihat juga Coolsma (1924:74)

3. Pada periode 1866-1870, Cornelis Sijtse van Geuns (lahir 1835) bekerja sebagai insinyur pada Dinas Pekerjaan Umum di Cianjur.

4. Sejak 1862, K.F. Holle tinggal di perkebunan teh miliknya, Waspada, yang terletak di sebelah barat daya Garut di sisi utara gunung Cikurai dengan ketinggian lebih dari 2800 meter.

BACA JUGA: Surat-Surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketiga)

5. F.W. Junghuhn meninggal dunia pada 1864.

6. Junghuhn (1848-51).

7. Orang yang tidak dikenal.

8. Van der Tuuk (1868).

9. Johan Conrad Sonderegger, Konsul Jenderal Swis di Batavia pada periode 1868-1870.

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kedua)

10. W.A. Jellinghaus [Surat 1, catatan 14].

11. Mungkin yang dimaksud di sini adalah Johannes Willem Hendrik Weber, pada 1868 pegawai di kantor asisten residen di Surabaya dan dari 1869 hingga pensiun pada 1879 di Buleleng, Bali.

12. Pada 1862-1866, Jhr. (Jongheer, gelar ningrat Belanda) Karel Graafland (lahir 1820) menjabat sebagai Sekretaris Balai Harta Peninggalan di Semarang.

Pada Agustus 1866 ia menerima uang tunggu karena penyakitnya.

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Pertama)

Pada 24 Agustus 1868, ia diizinkan cuti selama dua tahun di Eropa, di mana ia pensiun dini pada Desember 1871.

13. Jhr.dr.mr J. Graafland.

14. Pada 1841-1845, teman kuliah mereka Frans Frederick Lodewijk Ulrich Last (lahir 1822 di St. George d’Elmina, Pantai Barat Afrika) kuliah hukum di Groningen dan lulus pada 8 November 1845.

Sejak pengangkatannya pada 1839 sebagai jaksa Raad van Justitie (Pengadilan) di Surabaya, karirnya di Hindia Belanda mulai melesat dan akhirnya diangkat menjadi Ketua Raad van Justitie (Pengadilan) di Batavia pada 10 Agustus 1869.

15. Teman kuliah mereka Daniel Ludovicus Frederick de Pauly (lahir di Ambon) kuliah hukum di Groningen sejak 1843 dan lulus pada 25 Juni 1847.

BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Terakhir)

Sejak 1848, ia bekerja di Kantor Lembaga Hukum Hindia Belanda dan akhirnya pada 1863 diangkat menjadi hakim pada Mahkamah Agung Hindia Belanda di Batavia.

16. Pada 21 Juni 1868, Conrad Busken Huet (1826-1886) tiba di Batavia untuk menjalankan tugasnya sebagai redaktur Javabode.

Sementara itu diketahui bahwa Huet menerima tugas rahasia dari Menteri Urusan Koloni yang konservatif, Johannes Jerphaas Hasselman (1815-1895) – dengan bayaran perjalanan gratis bagi dirinya dan keluarganya ke Hindia Belanda (sebesar 3.000,- gulden) – untuk meneliti bagaimana bisa dikembangkan pers yang liberal di sana. Hujan cemooh berdatangan baik dari Hindia - 18 

Belanda maupun Belanda yang nyaris menyebabkan bubarnya Javabode (Praamstra 1988:29-32); Termorshuizen 1969).

BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Ketujuh)

17, Perhimpunan Dagang Batavia adalah badan yang didirikan pada 1857 oleh Kamar Dagang dan Kerajinan Hindia Belanda. Pada 1863, Perhimpunan Dagang yang serupa juga didirikan di Semarang.

18. Javabode yang terbit sejak 1852 di Batavia, milik penerbit-pengusaha buku H.M. van Dorp, berada di bawah pimpinan redaksi Conrad Busken Huet dari 1 Juli 1868 hingga 1 Februari 1873, lihat [catatan 16].

19. Dari akhir September 1868 hingga September 1869, L.W.C. Keuchenius menjabat sebagai redaktur utama Nieuw Bataviach Handelsblad yang terbit pada sejak tahun 1872.

20. Gubernur Jenderal P. Mijer. ***

Sumber :
1. Surat-Surat Dari Lampung  Korespondensi Herman Neubronner van der Tuuk  di Lampung, 1868-1869 ,  Saduran dari Naskah Surat-Surat Van Der Tuuk , Arman AZ , Perpusnas Press 2020
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Herman_Neubronner_van_der_Tuuk
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Lampung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com