Honda

Dapil V DPRD Sumsel Perjuangkan Nasib Honorer

Dapil V DPRD Sumsel Perjuangkan Nasib Honorer

MASIH banyak tenaga honorer yang nasibnya belum menentu.

DPRD Sumsel asal Dapil V pun akan berjuang agar nasib honorer di Kabupaten OKU dan Kabupaten OKU Selatan bisa lebih baik.

Salah satu upaya yang dilakukan Dapil V adalah memasukkan aspirasi terkait honorer di Kabupaten OKU dan OKU Selatan dalam skala prioritas yang harus mendapat perhatian pihak Pemprov Sumsel.

“Meminta kepada Gubernur Sumsel agar kiranya formasi tenaga honorer yang ada di Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten OKU dapat terakomodir dengan baik,” kata Koordinator Dapil V, Hj Tina Malinda, SE, MSi saat dibincangi usai reses.


Andie Dinialdie memberikan penjelasan atas aspirasi warga-Rossa-palpres.com

Aspirasi terkait nasib honorer memang diserap Dapil V DPRD Sumsel pada kegiatan reses tahap II tahun 2022.
Reses berlangsung pada 11 hingga 18 Juli 2022.

Adapun anggota Dapil V yang ikut reses yakni Koordiator Hj Tina Malinda dengan anggota Iwan Hermawan, ST; Hj Susilawati, SH, MKn; Fathan Qoribi, ST; Yenny Elita, SPd, MM; Heru Prayogo, SH; dan Andie Dinaldie, SE, MM.

Selama masa reses, rombongan Dapil V menggelar pertemuan di beberapa titik. Di Kabupaten OKU Selatan, rombongan wakil rakyat ini berkunjung ke Kecamatan Buay Sandang Aji dan menggelar pertemuan di Desa Tanjung Iman, Desa Tanjung Menang Ilir, Desa Tanjung Raya, dan Desa Sandang Aji.


Anggota Dapil V, Iwan Hermawan saat berbincang dengan warga terkait masalah honor Kecamatan Lengkiti Kabupaten OKU-Rossa-palpres.com

Lalu di Kecamatan Tiga Dihaji, pertemuan dipusatkan di Kantor Camat Tiga Dihaji, Desa Peninggiran, Desa Sukarena, Desa Karang Pendeta, Desa Kota Agung, Desa Kuripan 2,  dan Desa Sukabumi.

Selanjutnya di Kecamatan Muaradua yakni di Kelurahan Batu Belang.

Sementara di Kabupaten OKU, Dapil V menggelar pertemuan di Kecamatan Peninjauan, Kecamatan Pengandonan, serta Kecamatan Lengkiti yakni di Desa Lubuk Dalam dan Desa Bandar Jaya.

Banyak aspirasi berhasil diserap.

Tina menjelaskan, dari semua aspirasi yang diterima, ada yang masuk skala prioritas untuk ditindaklanjuti dan direalisasikan.


Foto bersama usai dialog-Rossa-palpres.com

Selain aspirasi tentang honorer, aspirasi lain yang juga masuk skala prioritas adalah perbaikan jalan lingkar dari Desa Kurup hingga Batu Kuning yang sekarang dalam kondisi rusak berat hingga terputus.

Lalu aspirasi mengenai perbaikan box culvert di Komplek Tiga Gajah Indah Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, OKU.

Sedangkan warga OKU Selatan minta segera dilakukan pembenahan jalan lintas provinsi dari Simpang Aji Kecamatan Buay Sandang Aji sampai Kecamatan Tiga Dihaji, yang banyak terdapat batu kerikil hingga sering menyebabkan kecelakaan.


Salah seorang warga mempertanyakan masalah honor kepada dapil V-Rossa-palpres.com

Ada juga aspirasi pembangunan jalan penghubung provinsi – kabupaten sepanjang 420 meter di Desa Markisa, Kecamatan Lubuk Batang.

Gubernur Sumsel juga diminta segera membangun bronjong/talud dan siring serta normalisasi sungai dan pelebaran jalan di OKU yakni di Kecamatan Pengandonan, Kecamatan Lengkiti, Kecamatan Peninjauan.

“Bahkan di Peninjauan sudah ada 7 rumah yang terkena longsor, jadi ini minta segera ditindaklanjuti,” kata Tina.

Pembangunan talud dan siring serta pelebaran jalan juga diminta warga OKU Selatan yakni di Desa Batu Belang, Kelurahan Muaradua, Desa Gunung Tiga, Desa Ujan Mas, Desa Tanjung Raya, Desa Sukarami, Desa Sukaraja Banjar, dan Desa Gedung Lepihan.


Suasana pertemuan saat reses tahap II tahun 2022 di Kabupaten OKU-Rossa-palpres.com

Aspirasi lain yang juga masuk skala prioritas di Dapil V adalah pembangunan kantor Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) OKU 2 di Kecamatan Peninjauan.

Aspirasi di bidang ekonomi yang masuk skala prioritas adalah permintaan agar harga sawit, karet, kopi, dan damar bisa naik dan harga kebutuhan pokok bisa diturunkan.

Warga dua kabupaten ini juga minta bantuan pupuk bersubsidi, bibit ikan, anakan hewan ternak, dan bibit unggul lainnya.

“Aspirasi rehab gedung rawat inap Puskesmas Lengkiti yang saat ini tidak layak lagi untuk menampung pasien dari 22 desa dan Puskesmas Tiga Dihaji, juga masuk skala prioritas kita,” ujar Tina. (OCA/ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com