Kilang Pertamina Plaju Gandeng Universitas PGRI Palembang Gaungkan Sitangkas Cindo
PALEMBANG, PALPRES.COM- Kilang Pertamina Plaju menggandeng Universitas PGRI Palembang khususnya tenaga ahli dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) untuk turut menginisiasi kurikulum Siap Tanggap Bencana Perkotaan dan Gerakan Cinta Ikan Belida (Sitangkas Cindo) untuk peserta didik sekolah dasar di Kota Palembang.
Sebagai partner strategis yang ahli di bidang pendidikan sekolah dasar, FKIP Universitas PGRI Palembang merumuskan desain kurikulum, silabus dan buku ajar yang menjadi alat untuk menjadi salah satu muatan pelajaran di Sekolah Dasar (SD) sesuai dengan garis besar Program CSR/TJSL Kilang Pertamina Plaju yang bertema PATRA (Palembang Aman Terampil dan Berdaya) Academy.
Kurikulum Sitangkas-Cindo resmi diluncurkan secara simbolis bertempat di SDN 225 Palembang yang beralamat di Kelurahan Plaju Ilir, Kecamatan Plaju pada Kamis (21/7/2022), dan mulai diterapkan untuk 21 SD yang berada di sekitar Kilang Pertamina Plaju berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Nomor 138/KPTS/DISDIK/2022.
Ada tiga judul buku ajar yang sudah didesain menjadi bahan ajar, yakni (1) Tanggap Bencana Kebakaran; (2) Tanggap Bencana Banjir; dan (3) Mengenal Ikan Belida, yang kontennya menarik untuk siswa SD, dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality agar siswa lebih semangat membaca.
BACA JUGA:Kolaborasi Kilang Pertamina Plaju dan Universitas PGRI Palembang Luncurkan Kurikulum Siaga Bencana
Mewakili Walikota Palembang, Staf Ahli Walikota Bidang Pemberdayaan Sosial dan Masyarakat, Zanariah mengapresiasi penuh kolaborasi yang dilakukan antara Kilang Pertamina Plaju dan Universitas PGRI Palembang ini.
Menurutnya, kesiapsiagaan bencana seperti kebakaran dan banjir memang sudah saatnya ditanamkan secara konsisten sejak dini, mengingat potensi dua bencana itu rentan terjadi di Palembang yang merupakan kawasan perkotaan dengan pemukiman yang padat, serta dialiri Sungai Musi.
“Kesiapsiagaan menjadi bagian dari upaya pengurangan risiko bencana, sehingga penting untuk ditanamkan sejak dini kepada siswa SD,” tuturnya.
Lewat kurikulum ini, ia berharap mampu membangun ketangguhan masyarakat serta bisa dijalankan secara berkesinambungan di setiap sekolah kedepannya.
Di samping itu, Zanariah juga mengungkapkan pentingnya peran seluruh pihak untuk turut melestarikan Ikan Belida sebagai spesies ikonik Kota Palembang, yang mulai terancam punah.
“Kita tentu juga mendukung penuh upaya pemerintah untuk melestarikan Belida, yang juga akan diajarkan kepada siswa dalam kurikulum ini,” sambungnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan, di tengah transformasi bisnis yang sedang dilakukan di tubuh Pertamina, pihaknya tetap memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan terhadap masyarakat.
Dengan menggandeng berbagai mitra untuk berkolaborasi, khususnya Universitas PGRI Palembang sebagai unsur akademisi, inisiasi kurikulum siaga bencana dan gerakan cinta Ikan Belida oleh Kilang Pertamina Plaju ini berangkat dari hasil pemetaan sosial dan identifikasi masalah yang kerap terjadi di Kota Palembang.
“Kondisi perkotaan yang pemukimannya padat, sehingga rawan bencana kebakaran, di tambah potensi bencana banjir karena berdekatan dengan Sungai Musi, sehingga kami berpikir apa yang bisa dilakukan sebagai entitas bisnis,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: