Penyusunan RAD-KSB jadi Peluang Sumsel Wujudkan Tata Kelola Sawit Berkelanjutan
Penyusunan RAD-KSB jadi Peluang Sumsel Wujudkan Tata Kelola Sawit Berkelanjutan--
BACA JUGA:Komitmen Perbaiki Tata Kelola Sawit di Muba
Komoditas kelapa sawit telah menjadi salah satu komoditas utama bagi masyarakat dengan luasan
mencapai lebih dari 1 juta hektar (Kementerian Pertanian, 2019). Dengan luasan yang cukup signifikan, dibutuhkan perencanaan yang komprehensif untuk dapat mengelola lahan perkebunan kelapa sawit secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca menjadi 29 persen secara mandiri.
Dengan adanya peningkatan iklim usaha komoditas sawit, maka pekebun akan mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas, terjadi percepatan sertifikasi ISPO, dan pada akhirnya target SDGs juga tercapai.
RAN KSB maupun RAD KSB adalah sebuah kerangka kerja sehingga tujuan utamanya adalah untuk menghadirkan enabling environment atau lingkungan pemungkin bagi pembangunan kelapa sawit berkelanjutan.
Penyusunan RAD KSB di Provinsi Sumatera Selatan tentunya menjadi bagian integral dari pengelolaan lahan yang berkelanjutan dengan pelibatan para pihak. Hal ini merupakan salah satu implementasi dari Program “Lahan untuk Kehidupan” dimana pengelolaan lahan berkelanjutan untuk pengembangan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi menjadi salah satu bagian penting.
BACA JUGA:Desak Perusahaan Sawit di Muba Tingkatkan Harga TBS Sesuai Aturan
Berkaitan dengan hal tersebut, kesiapan kelembagaan yang akan membidani lahirnya RAD KSB ini menjadi sangat penting beserta persiapan teknis dan non teknis yang diperlukan dalam rangka mensukseskan penyusunan dan implementasi RAD KSB Provinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan Lokakarya RAD-KSB Sumsel didukung oleh ICRAF Indonesia dan Balai Penelitian Tanah sebagi bagian upaya #PahlawanGambut di Sumatera Selatan. #PahlawanGambut adalah sebuah gerakan untuk menghimpun pengetahuan, pembelajaran, pemahaman serta berbagai ide terkait pengelolaan gambut berkelanjutan oleh para penggiat, peneliti, pelaku usaha, petani dan generasi muda di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: