Honda

Wabup Yudha Buka Rembuk Stunting, OKU Timur Serius Cegah Stunting

Wabup Yudha Buka Rembuk Stunting, OKU Timur Serius Cegah Stunting

Pemkab OKU Timur melalui Dinas Kesehatan menggelar Rembuk Stunting yang merupakan komitmen bersama seluruh pihak dalam melakukan penanganan percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting.-Arman-Palpres.com

OKU TIMUR, PALPRES.COM- Pemkab OKU TIMUR melalui Dinas Kesehatan menggelar Rembuk Stunting yang merupakan komitmen bersama seluruh pihak dalam melakukan penanganan percepatan pencegahan dan penurunan angka Stunting.

Rembuk Stunting tersebut dibuka Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha, SH yang merupakan Ketua Satgas.

Sebagai narasumber Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Selatan diwakili Kabid Kesmas Fery Fahrizal, Kepala BKKBN Sumsel dan Bappeda Litbang Sumsel serta Kepala Bappeda dan Litbang OKU Timur, juga dihadiri Kepala OPD terkait dan Camat serta Kepala Desa melalui video conference diikuti oleh beberapa Kepala Puskesmas.

Salah satu aksi percepatan ini sesuai dengan petunjuk teknis pedoman pelaksanaan intervensi yang melibatkan semua pihak di masyarakat 

BACA JUGA:Menunggu Jemaah Haji Kloter Terakhir Tiba di Sumsel

Ketua Satgas Wabup Yudha menyampaikan, Rembuk Stunting ini merupakan dokumen hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, deklarasi komitmen pemerintah dan komitmen publik dalam kegiatan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi.

"Rembuk stunting ini juga membicarakan bagaimana stunting di Kabupaten OKU Timur jangan sampai terjadi, setelah dilakukan rembuk ini baru ada hasilnya. Kegiatan-kegiatan setiap OPD terkait baru aksinya itu harus dilakukan" jelasnya.

Dia menilai, semua sektor OPD terkait mau tidak mau mulai juga terlibat dari proses sebelum menikah itu ada Kementerian Agama ada juga dari KB bagaimana mempersiapkan anak-anak itu sebelum menikah sehat nanti setelah itu harmonisasi dalam rumah tangga.

“Semuanya punya peran masing-masing dan memang sudah jelas dalam struktur yang dalam struktur yang ada dalam pencegahan stunting kita maksimalkan untuk akhir tahun ini ada penurunan dari yang sekarang,” jelasnya.

Sementara Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan melalui Kabid Kesmas Fery Fahrizal menyampaikan, sisi strategi pencegahan stunting setingkat nasional sudah dibagi peran-peran pusat apa peran provinsi apa dan peran kabupaten sampai tingkat desa itu memang sudah ada.

Sedangkan, untuk tingkat provinsi adalah bagaimana memberikan fasilitasi pembinaan terkait dengan upaya-upaya pencegahan stunting misalnya dari sisi pembinaan SDM dari sisi regulasi dari sisi perencanaan itu semua adalah peran-peran provinsi yang harus kita lakukan bersama Bappeda.

BACA JUGA: Tanggulangi Stunting, Pemkab OI Buat Dapur Sehat di Seluruh Desa

Dilanjutkannya, konteks kesehatan maka kita fokus pada upaya-upaya intervensi spesifik dan sensitif terutama, jika dari sisi sensitifnya itu mendorong agar aksi-aksi intervensi di luar sektor kesehatan itu bisa berjalan dengan baik. 

"Selain melalui koordinasi dengan Bappeda dan intervensi spesifik yang menjadi tugas kesehatan bagaimana upaya memperkuat mendorong dan membina memfasilitasi dinas kesehatan kabupaten kota dan jaringannya untuk melaksanakan tugas-tugas intervensi spesifik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: