Citraland
Honda

3 Item APBD-P Tahun 2022 Alami Kenaikan

3 Item APBD-P Tahun 2022 Alami Kenaikan

JUBIR : Jubir Pansus 1, Yudiansyah Manarus membacakan laporan di depan Unsur pimpinan DPRD dan Sekda Lahat, Rabu (31/8/2022).-Foto: Bernat Albar Palpres.com-

LAHAT, PALPRES.COM - Setidaknya ada tiga item yang tertuang didalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022 mengalami kenaikan dari APBD Induk.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat, Sri Marhaeni Wulansih SH melalui Juru Bicara (Jubir), Iduar Alamsyah membenarkan, bahwasanya perubahan target pendapatan asli daerah (PAD) diperkirakan mengalami kenaikan sebesar Rp 274.130.606.158 atau setara 14,34 persen dari APBD Induk Rp 1.911.327.773.088.

"Sehingga pada rancangan perubahan menjadi Rp 2.185.458.379.246. untuk item belanja pun mengalami hal serupa sebesar 26,40 persen atau setara Rp 528.064.623.027,60, dari semula Rp 2.000.456.999.590, dan pada APBD-P berubah Rp 2.528.521.622.617," terangnya, Rabu (31/8/2022).

Untuk, sambung dia, sektor penerimaan pembiayaan pada perubahan tahun anggaran 2022 pun meningkat hingga menyentuh angka Rp 257.684.016.689 dari semula APBD Induk Rp 89.129.226.508.

"Sehingga pada Rancangan APBD-P TA 2022 berubah dengan total Rp 346.813.243.371. dengan kata lain, masih dalam tahap berimbang yang merupakan kelanjutan rencana pembangunan sebelumnya," jelas Iduar Alamsyah.

Iduar Alamsyah mengemukakan, secara normatif, untuk penyusunan dan pembahasan rancangan perubahan APBD Kabupaten Lahat TA 2022, sudah memenuhi aspek yuridis-normatif.

"Tentu saja, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh pihak Eksekutif kali ini, dimana, prinsip kehati-hatian agar dikedepankan dalam melaksanakan pekerjaan yang sudah dianggarkan," ulasnya.

Selain itu, masih kata dia, penulisan angka agar dilakukan lebih cermat dan hati-hati, sehingga tidak menimbulkan penafsiran berbeda.

"Nah, untuk itulah, efektivitas dalam progress kegiatan fisik dan keuangan tinggal menyisakan tiga bulan lagi, agar diambil langkah-langkah strategis dalam merealisasikannya," papar Ketua Komisi ll ini.

Menurut dia, dalam upaya mengoptimalkan pendapatan pajak dan retribusi serta menekan adanya kebocoran, maka, Badan Pendapatan Belanja (Bapenda) dalam pencapaian target PAD, hendaknya lebih intensif melaksanakan penarikan pajak dan retribusi.

"Bertujuan, kantong-kantong baru yang berpotensi menambahkan PAD, agar lebih dioptimalkan, jangan sampai mengandalkan yang sudah ada," tegas Iduar Alamsyah. BRN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: